Sumber foto: google

Capek Mata Terus? Hati-hati, Bisa Jadi Kamu Punya Mata Silinder dan Maastigtisme!

Tanggal: 25 Okt 2024 19:15 wib.
Gangguan penglihatan seperti astigmatisme atau mata silinder adalah kondisi yang umum terjadi di antara orang dewasa. Menurut data yang dihimpun oleh Eyesight Associates, sekitar 40 persen populasi dewasa mengalami gangguan mata silinder pada berbagai tingkat keparahan yang memengaruhi kemampuan penglihatan mereka.

Dalam penjelasan yang dikutip dari WebMD, astigmatisme adalah suatu kondisi pada mata, terutama pada kornea atau bagian permukaan bola mata yang tidak berbentuk bulat secara sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau terdistorsi. Hal ini terjadi saat kornea atau lensa dalam mata memiliki bentuk yang tidak normal, yang seringkali menyebabkan cahaya yang masuk ke mata terbelok secara tidak merata.

Secara ideal, bola mata seharusnya memiliki bentuk bulat sempurna, di mana cahaya yang memasuki mata akan dibelokkan secara merata sehingga menghasilkan penglihatan yang jelas. Namun, pada individu yang mengalami astigmatisme, permukaan kornea tidak berbentuk bulat secara sempurna, mengakibatkan cahaya masuk ke mata terbelok secara tidak merata. Hal ini dapat menyebabkan hanya sebagian objek yang menjadi fokus, sedangkan objek lain mungkin terlihat kabur atau bahkan bergelombang.

Terkait dengan kondisi astigmatisme, seringkali juga dapat ditemukan adanya rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hiperopia). Ketiga kondisi ini dikenal sebagai kelainan refraksi yang dapat memengaruhi cara mata membelokkan atau membiaskan cahaya. Biasanya, astigmatisme diatasi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau bisa juga dengan tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis mata.

Astigmatisme sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu astigmatisme kornea yang disebabkan oleh ketidakregularan bentuk kornea, dan astigmatisme lentikular, yang diakibatkan oleh ketidakregularan bentuk lensa dalam mata. Sebagian individu dapat mengalami astigmatisme pada kedua komponen mata tersebut.

Astigmatisme bisa dialami oleh siapa saja, baik sejak lahir maupun dialami setelah masa anak-anak. Kondisi ini dapat juga membaik atau memburuk seiring berjalannya waktu.

# Gejala Mata Silinder
Gejala yang umum terkait dengan astigmatisme, seperti yang dikutip dari informasi yang disampaikan oleh Cleveland Clinic, adalah penglihatan kabur. Selain itu, penderitanya juga seringkali mengalami kesulitan dalam melihat detail dari objek, seperti teks atau huruf yang tertera pada menu atau rambu jalan di kejauhan. Beberapa gejala lainnya yang dapat muncul adalah ketegangan atau ketidaknyamanan pada mata, sakit kepala, kesulitan dalam melihat di kondisi pencahayaan minim, dan adanya kecenderungan untuk menyipitkan mata agar dapat melihat dengan lebih jelas.

Sebagian individu dengan astigmatisme ringan mungkin tidak merasakan gejala apapun, sehingga menjadi penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Hal ini sangat krusial terutama untuk anak-anak, yang mungkin tidak menyadari jika mereka mengalami gangguan penglihatan.

# Penyebab Mata Silinder
Mekanisme terjadinya astigmatisme terkait dengan ketidakregularan bentuk kornea atau lensa dalam mata, yang mengakibatkan cahaya masuk ke mata terbelok secara tidak merata sehingga menyebabkan kesalahan dalam pembiasan cahaya. Meskipun demikian, penyebab pasti terjadinya astigmatisme masih belum diketahui secara jelas, dan tidak ada cara spesifik untuk mencegahnya.

Faktor tertentu seperti turunan genetik atau riwayat keluarga yang memiliki kasus astigmatisme juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita gangguan ini. Selain itu, astigmatisme juga dapat timbul setelah mengalami cedera pada mata atau setelah menjalani operasi tertentu.

Pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi astigmatisme adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Dokter mata akan meresepkan lensa yang sesuai untuk membantu memperbaiki gangguan penglihatan yang disebabkan oleh astigmatisme. Selain itu, pada beberapa kasus, tindakan pembedahan juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi gangguan mata ini, di mana prosedur operasi tersebut bertujuan untuk mengubah bentuk kornea agar dapat memfokuskan cahaya dengan lebih tepat dan akurat.

Dalam menjalani rutinitas perawatan kesehatan mata, penting bagi setiap individu untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan penglihatan atau telah mengalami gangguan mata sebelumnya. Dengan demikian, diagnosa dini dan penanganan yang tepat dapat memberikan dampak yang positif dalam menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved