Bukan Sekadar Mitos! 5 Aturan Feng Shui yang Dipercaya Bawa Kekayaan dan Energi Positif ke Rumah dan Bisnis
Tanggal: 17 Mei 2025 13:02 wib.
Dalam budaya Tionghoa, kerja keras dan semangat pantang menyerah memang sangat dijunjung tinggi. Namun, ada satu aspek lain yang tak kalah penting bagi mereka dalam menggapai keberuntungan: penerapan prinsip Feng Shui.
Konsep kuno ini telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat China selama ribuan tahun. Feng Shui berakar dari keyakinan bahwa kehidupan manusia dapat lebih harmonis jika selaras dengan alam. Keseimbangan energi antara lingkungan dan kehidupan dipercaya bisa membawa manfaat luar biasa seperti kesehatan, keberuntungan, ketenangan, dan bahkan kekayaan.
Mengutip informasi dari situs Chinese Culture, ada lima aturan dasar Feng Shui yang dipercaya mampu menarik rezeki dan keberkahan, baik untuk rumah tangga maupun usaha dagang. Menariknya, sebagian dari prinsip ini memiliki dasar logis yang bisa diterapkan oleh siapa saja, bahkan di luar budaya Tionghoa.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Gantung Cermin di Lokasi Strategis
Mungkin Anda pernah melihat cermin bulat atau segi delapan tergantung di atas pintu rumah atau toko milik orang Tionghoa. Itu bukan sekadar dekorasi biasa. Dalam Feng Shui, cermin dikenal sebagai Bagua, simbol perlindungan spiritual dan magnet bagi keberuntungan.
Secara spiritual, cermin dipercaya mampu memantulkan energi negatif dan memperkuat energi positif di sekitarnya. Tapi kalau ditelaah secara logis, cermin membuat ruangan terlihat lebih luas dan terang, memberikan kesan nyaman bagi pengunjung atau pembeli. Dalam konteks bisnis, efek visual ini dapat meningkatkan kenyamanan dan mendorong orang untuk lebih lama berada di tempat usaha Anda.
2. Tata Letak Pintu dan Jendela yang Tepat
Dalam ajaran Feng Shui, pintu dan jendela adalah jalur masuk dan keluarnya energi kehidupan atau “chi”. Posisi keduanya sangat penting agar energi positif bisa mengalir dengan lancar ke dalam rumah atau toko.
Jika jendela dan pintu dipasang tanpa pertimbangan arah dan sirkulasi, hasilnya bisa buruk. Rumah akan terasa pengap, lembap, bahkan tidak sehat. Untuk toko atau tempat usaha, kondisi semacam ini membuat pelanggan enggan datang kembali. Ventilasi yang baik dan aliran udara yang lancar sangat penting, bukan hanya untuk kenyamanan tapi juga untuk menarik keberuntungan menurut Feng Shui.
3. Bel di Pintu Masuk sebagai Magnet Energi Positif
Salah satu elemen khas Feng Shui yang sering dijumpai di rumah atau toko adalah bel kecil yang digantung di pintu masuk. Biasanya, bel ini diikat dengan tali merah dan dihiasi ornamen tertentu.
Menurut kepercayaan Tionghoa, bel di pintu bukan hanya pengganti ketukan, tapi juga alat pemanggil energi chi yang baik. Dentingan bel dipercaya bisa “mengaktifkan” energi positif saat seseorang membuka pintu.
Dilihat dari sisi praktis, keberadaan bel juga berguna untuk menarik perhatian pengunjung, menandakan kehadiran tamu, atau bahkan sebagai elemen dekoratif yang menarik.
4. Penataan Barang Harus Tepat
Prinsip Feng Shui juga menekankan pentingnya penataan barang dalam rumah maupun toko. Salah satu larangan umum adalah menempatkan sudut tajam dari etalase atau furnitur tepat di depan pintu masuk. Hal ini dipercaya bisa menghalangi aliran chi yang baik.
Secara logis, penempatan yang salah bisa membahayakan keselamatan atau membuat orang merasa tidak nyaman. Bayangkan jika sisi tajam furnitur berada di area ramai atau jalur masuk, tentu bisa menyebabkan kecelakaan kecil atau mengganggu pergerakan.
Di rumah, penataan yang rapi dan fungsional akan menciptakan suasana lega, lapang, dan menyenangkan. Sementara dalam bisnis, penataan strategis akan memengaruhi kenyamanan pelanggan dalam melihat produk yang ditawarkan.
5. Nama Merek Harus Mengandung Doa Positif
Prinsip terakhir yang juga tak kalah penting, terutama dalam dunia usaha, adalah pemilihan nama bisnis atau merek. Dalam Feng Shui, nama usaha dianggap sebagai doa dan representasi dari harapan si pemilik. Maka tak heran banyak toko orang Tionghoa di Indonesia memiliki nama-nama seperti “Makmur Jaya”, “Sukses Bersama”, atau “Sejahtera Abadi”.
Pemilihan kata-kata positif ini dipercaya akan membawa energi yang selaras dengan nama tersebut. Dalam konteks bisnis modern, nama yang positif juga dapat menciptakan branding yang kuat dan mudah diingat oleh pelanggan.