Sumber foto: Google

Bukan Cuma pada Manusia, Musik Juga Bisa Kurangi Kecemasan Hewan Peliharaan

Tanggal: 15 Agu 2025 13:22 wib.
Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana musik dapat berperan penting dalam emosional hewan peliharaan kita, seperti anjing dan kucing? Dalam banyak kesempatan, kita mendengar orang berbicara tentang bagaimana melodi tertentu bisa meningkatkan suasana hati manusia, berkat irama yang menyenangkan atau lirik yang pas dengan perasaan saat itu. Tak jarang, kita juga melihat burung-burung bergoyang mengikuti irama musik atau kucing yang tampak bersemangat saat mendengarkan suara dari kucing lain.Menurut Dr. Katrina Meinkoth, seorang asisten profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Oklahoma, musik lembut dapat menjadi solusi untuk menenangkan anjing yang gelisah. Ia mengekspresikan kekagumannya saat mengetahui bahwa beberapa harmoni khusus dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi gonggongan pada anjing. Penelitian dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik tidak hanya berpengaruh pada perilaku manusia, tetapi juga pada hewan peliharaan kita.Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Glasgow pada tahun 2017 mengungkapkan penemuan menarik bahwa anjing yang mendengarkan musik dengan nada lembut menunjukkan tingkat kortisol yang lebih rendah serta pola detak jantung yang lebih stabil. Hasil ini selaras dengan penelitian terdahulu dari Universitas Queen di Belfast, yang menyatakan bahwa musik klasik yang lembut dapat mendorong perilaku tenang pada anjing yang terkurung. Sebuah studi lainnya yang diterbitkan dalam jurnal "Animals" pada tahun 2021 menemukan bahwa mendengarkan musik klasik juga dapat meningkatkan kualitas tidur anjing.Namun, tidak semua hewan memiliki preferensi musik yang sama. Kucing, misalnya, ternyata lebih responsive terhadap musik yang dirancang khusus untuk mereka. Peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison menemukan bahwa musik yang dikomposisi dengan elemen yang meniru suara dan pola komunikasi kucing bisa menarik perhatian sesama kucing. Kucing yang menikmati musik ini cenderung nampak lebih relaks dan mampu beristirahat lebih lama, serta mengalami penurunan tingkat kecemasan. Namun, perlu diingat bahwa jika kucing menunjukkan tanda-tanda stres seperti bersembunyi atau terengah-engah, jenis musik yang diputar mungkin tidak cocok untuknya.Variabel lain yang juga mempengaruhi efek musik pada hewan adalah tempo dan volume. Penelitian menunjukkan bahwa tempo lambat dapat memberikan hasil positif; misalnya, sapi perah yang mendengarkan musik dengan melodi menenangkan cenderung menghasilkan lebih banyak susu. Dalam hal babi, musik dengan volume sedang bisa menstimulasi ketertarikan, walaupun irama yang cepat dapat memicu kecemasan. Bagi burung, musik dengan nada rendah dan konsisten tidak hanya mengurangi respon ketakutan, tetapi juga dapat meningkatkan pola makan mereka.Di kebun binatang, musik dengan volume sedang berfungsi sebagai alat pengalih perhatian yang efektif dari kebisingan pengunjung. Namun, perlu dicatat bahwa, sama seperti manusia, hewan juga bisa merasa bosan jika mendengarkan musik yang sama berulang kali. Studi dari Universitas Sydney menunjukkan bahwa hewan bereaksi lebih positif terhadap musik dengan nada rendah dan tempo lambat, yang seringkali berhubungan dengan genre klasik. Sebaliknya, tingkat volume yang tinggi cenderung meningkatkan rasa kecemasan pada hewan, karena lonjakan suara dapat mengganggu komunikasi dan isyarat penting yang mereka terima dari lingkungan sekitar atau pemiliknya.Dengan semua temuan ini, jelas bahwa pengaruh musik terhadap hewan peliharaan jauh lebih kompleks daripada yang kita duga. Penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih lanjut tentang cara musik dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional hewan, serta bagaimana kita dapat mengoptimalkan pengalaman itu bagi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved