Sumber foto: iStock

Buka Pintu Darurat Karena Ingin Hirup Udara Segar, Penumpang Ini Bikin Kacau Pendaratan Pesawat: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Tanggal: 17 Mei 2025 13:06 wib.
Sebuah insiden tak biasa terjadi dalam dunia penerbangan di Tiongkok. Seorang pria penumpang pesawat China Eastern Airlines menjadi sorotan publik setelah nekat membuka pintu darurat pesawat, hanya karena ingin "menghirup udara segar." Kejadian mengejutkan ini berlangsung saat pesawat tengah berada di landasan pacu dan menyebabkan kekacauan selama proses pendaratan.

Peristiwa yang terekam oleh penumpang lain ini menunjukkan pria tersebut dengan santai menarik tuas pintu darurat dan memicu terbukanya seluncuran evakuasi—sebuah fitur darurat yang hanya boleh digunakan dalam kondisi krisis. Aksi ini terjadi dalam penerbangan MU5828 yang berangkat dari Changsha dan baru saja mendarat di Bandara Internasional Kunming Changshui pada 11 Mei 2025 sekitar pukul 08.42 pagi.

Aksi Nekat yang Bikin Heboh Kabin

Menurut sejumlah saksi mata, pria muda tersebut melakukan tindakan tersebut tanpa rasa panik. Ia bahkan mengaku kepada penumpang lain bahwa alasannya membuka pintu darurat adalah "ingin mendapatkan udara segar," sambil tetap menunjukkan ekspresi wajah yang tenang. Pernyataan ini justru menambah keterkejutan penumpang lainnya yang tak menyangka bahwa tindakan sederhana namun sangat berisiko bisa dilakukan dengan alasan sepele.

Akibat aksi nekat ini, kondisi kabin menjadi kacau. Para penumpang tidak diperbolehkan keluar dari pesawat selama hampir 20 menit, sementara awak kabin dan petugas darurat mencoba menangani situasi yang tak biasa tersebut. Kejadian ini menyebabkan gangguan serius pada proses pendaratan yang seharusnya berjalan mulus.

Polisi Langsung Turun Tangan

Beruntung, tidak ada korban luka dalam kejadian ini. Namun, pria tersebut segera diamankan dan dikawal keluar oleh pihak keamanan bandara untuk menjalani proses interogasi lebih lanjut. Hingga saat ini, identitas pelaku belum diungkapkan secara publik, namun diketahui bahwa ia adalah seorang pemuda.

Dalam laporan yang dikutip dari Daily Mail (Sabtu, 17 Mei 2025), dijelaskan bahwa tindakan membuka pintu darurat di pesawat di Tiongkok bukanlah pelanggaran ringan. Pelaku dapat dikenakan denda yang sangat besar, yakni mulai dari US$13.900 (sekitar Rp229 juta) hingga lebih dari US$26.000 (sekitar Rp438 juta), tergantung jenis pesawat dan situasi yang menyertainya.

Tingginya nominal denda ini mencerminkan betapa seriusnya otoritas penerbangan dalam menjaga keselamatan penerbangan, serta memberi efek jera terhadap siapa pun yang mencoba bertindak sembarangan di dalam kabin pesawat.

Penerbangan Lain yang Tak Kalah Aneh

Ternyata, insiden ini bukanlah satu-satunya kasus unik yang terjadi dalam dunia penerbangan tahun ini. Awal 2025 juga diwarnai dengan kejadian lain yang tak kalah mengejutkan. Sebuah penerbangan United Airlines yang dijadwalkan menuju Shanghai dari California harus berputar arah kembali setelah terbang selama tiga jam di udara. Alasannya? Sang pilot lupa membawa paspor.

Karena kesalahan administratif ini, penerbangan tersebut tertunda hingga enam jam dari jadwal seharusnya, dan berujung pada gangguan besar bagi penumpang yang sudah memiliki rencana penting. Salah seorang penumpang yang bepergian untuk urusan bisnis bahkan mengaku harus menjadwal ulang seluruh agenda hari Senin-nya karena keterlambatan tersebut.

Kedua kejadian ini, meski berbeda penyebabnya, menunjukkan betapa rapuhnya sistem penerbangan terhadap faktor manusia. Tindakan sepele seperti lupa membawa dokumen penting, atau tindakan sembrono membuka pintu darurat, bisa menyebabkan efek domino yang mengganggu ratusan orang, bahkan memicu potensi bahaya.

Refleksi: Mengapa Edukasi Penumpang Penting?

Insiden yang terjadi di China Eastern Airlines menjadi pengingat keras bagi semua pihak—baik maskapai, awak kabin, maupun penumpang—tentang pentingnya edukasi keselamatan penerbangan. Tidak semua orang memahami konsekuensi dari tindakan yang tampaknya sederhana, seperti menarik tuas pintu darurat. Padahal, setiap fitur di dalam kabin pesawat dirancang untuk situasi ekstrem dan tidak boleh digunakan sembarangan.

Pelatihan awak kabin pun harus mencakup skenario untuk menghadapi penumpang dengan perilaku tak terduga. Di sisi lain, pihak maskapai sebaiknya terus meningkatkan kampanye kesadaran kepada penumpang, baik melalui video keselamatan maupun pengumuman di awal penerbangan, agar semua pihak memahami betapa krusialnya disiplin dalam ruang tertutup seperti pesawat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved