Budaya Kerja Ekstrem Mulai Luntur? Inilah Gerakan ‘Pulang Tepat Waktu’ yang Kini Merevolusi Perusahaan Besar di China
Tanggal: 15 Apr 2025 14:49 wib.
Perubahan besar tengah mengguncang dunia kerja di China. Setelah bertahun-tahun identik dengan sistem kerja ekstrem "996"—bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari dalam seminggu—beberapa perusahaan raksasa mulai mengubah arah. Kini, budaya kerja yang lebih manusiawi perlahan tumbuh, ditandai dengan munculnya kebijakan yang mendukung keseimbangan hidup dan pekerjaan.
Salah satu pelopor transformasi ini adalah Midea, perusahaan besar yang dikenal sebagai produsen alat elektronik rumah tangga. Midea secara resmi menerapkan aturan jam pulang wajib, yakni batas maksimal pukul 18.20 waktu setempat, dan secara tegas melarang rapat di luar jam kerja. Langkah ini menuai sorotan besar, mengingat sebelumnya banyak karyawan Midea harus bekerja hingga larut malam.
Dalam unggahan di akun resmi WeChat milik perusahaan, Midea membagikan suasana santai di kantor saat para pegawai menikmati hiburan musik setelah bekerja. Unggahan itu dilengkapi dengan caption: "Apa yang kamu lakukan setelah kerja? Kehidupan sebenarnya dimulai setelah jam kerja berakhir." Sebuah pesan kuat bahwa perusahaan kini menghargai waktu pribadi karyawan sebagai bagian penting dari produktivitas dan kesejahteraan.
Gelombang Baru: Dari Haier hingga DJI Ikut Berubah
Transformasi ini tidak berhenti di Midea saja. Perusahaan besar lainnya juga mulai menyesuaikan diri. Haier, produsen peralatan elektronik terkemuka lainnya, baru-baru ini menyatakan secara terbuka bahwa mereka mengadopsi sistem kerja lima hari dalam sepekan—sebuah langkah yang disambut antusias oleh publik di media sosial.
Di sisi lain, DJI, perusahaan produsen drone terbesar di dunia, juga memperkenalkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh kantor kosong maksimal pukul 21.00. Bagi banyak karyawan, perubahan ini memberikan kebebasan yang selama ini sulit didapatkan.
Seorang pegawai DJI menuturkan pengalamannya: “Saya tak perlu lagi khawatir ketinggalan kereta terakhir, atau membangunkan istri karena pulang tengah malam.” Ungkapan ini mencerminkan betapa keras dan panjangnya jam kerja yang dulu menjadi hal biasa di perusahaan teknologi besar China.
Meski pihak manajemen Haier dan DJI belum memberikan pernyataan resmi, sinyal perubahan ini sudah sangat jelas: budaya kerja super ketat di China mulai melemah.
Tekanan Regulasi dan Sikap Tegas Pemerintah
Munculnya perubahan kebijakan ini bukan hanya karena tuntutan sosial atau pergeseran tren. Pemerintah China juga mulai mengambil langkah tegas terhadap praktik kerja berlebihan. Pada Maret lalu, sebuah firma hukum di Beijing dikenai sanksi karena terbukti melanggar aturan jam kerja dengan memaksa pegawai bekerja terlalu lama. Hukuman ini mendapatkan sambutan positif dari publik, dan dianggap sebagai bentuk penegakan hukum yang serius.
Namun demikian, para pengamat berpendapat bahwa dorongan utama dari perubahan ini kemungkinan datang dari penyesuaian terhadap regulasi ketenagakerjaan internasional, khususnya standar yang berlaku di Uni Eropa. Ketika perusahaan-perusahaan China ingin memperluas operasi global mereka, mengikuti standar internasional menjadi keharusan.
Sejak 2021, Mahkamah Agung China telah menyatakan sistem "996" sebagai praktik ilegal. Meski begitu, dalam praktiknya, jam kerja panjang masih banyak ditemui, terutama di sektor teknologi dan keuangan. Bahkan muncul istilah baru, yaitu "007"—bekerja atau siaga 24 jam penuh, 7 hari seminggu.
Dorongan untuk Keseimbangan Hidup dan Konsumsi Domestik
Pemerintah China tidak hanya ingin menertibkan jam kerja, tapi juga mendorong gaya hidup yang lebih seimbang bagi rakyatnya. Dalam rencana aksi Dewan Negara yang diumumkan pada Maret 2025, pemerintah menekankan pentingnya cuti berbayar dan hak istirahat bagi para pekerja, sejalan dengan upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik.
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dianggap kunci penting untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan ekonomi yang berkelanjutan. Media pemerintah turut serta menyuarakan pesan ini lewat berbagai artikel yang membahas manfaat gaya hidup sehat, waktu luang, serta pentingnya waktu berkualitas bersama keluarga.
Akankah Ini Jadi Awal Perubahan Besar?
Melihat arah kebijakan dan tren saat ini, bisa jadi China tengah menuju revolusi budaya kerja yang lebih progresif. Langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh Midea, Haier, dan DJI menunjukkan bahwa ada kesadaran baru dalam dunia kerja di China—bahwa produktivitas tinggi tidak harus dicapai dengan mengorbankan waktu pribadi dan kesehatan mental.
Perubahan ini memang tidak terjadi secara instan, namun keberanian perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi pionir bisa menjadi inspirasi bagi industri lain, bahkan di luar China. Jika transformasi ini berhasil dan terus berkembang, bukan tidak mungkin kita akan melihat gelombang reformasi kerja global yang dimulai dari Asia.
Bagi para pekerja, ini bisa menjadi titik balik penting: masa depan dunia kerja yang lebih manusiawi bukan hanya impian, tapi sedang terjadi di depan mata.