Budaya Indonesia Punya Potensi Saingi Hallyu: Saatnya Mendunia!
Tanggal: 2 Jan 2025 05:28 wib.
Budaya Indonesia memiliki potensi besar untuk menyaingi gelombang Korea atau Korean Wave (Hallyu), menurut peneliti fan K-pop asal Korea Selatan (Korsel), Gang Sim Eom. Eom, yang akrab disapa Simmi, merupakan kandidat Doktor di Universitas Harvard sekaligus dosen tamu di Universitas Indonesia.
Ia secara umum meneliti gelombang budaya Korea di Indonesia. Dalam diskusi bertajuk 'Membangun Hubungan yang Lebih Kuat: Kolaborasi Indonesia-Korea melalui Hubungan Antar-Masyarakat' yang diselenggarakan oleh Foreign Policy of Community Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF), Simmi menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menyaingi Hallyu.
"Saya melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, potensial (dalam menyaingi Hallyu). Ini adalah negara yang dibangun atas keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika," kata Simmi di Jakarta Pusat, dikutip Senin (30/11/2024).
Menurut Simmi, ada beberapa strategi penting yang perlu dilihat Indonesia agar dapat menyaingi Hallyu. Salah satunya adalah melihat pasar budaya populer dan mulai menerjemahkan budaya lokal ke khalayak global, tak hanya ke negara-negara Asia lainnya. "Daripada menargetkan negara-negara Asia lainnya, (budaya Indonesia bisa) langsung (disebarluaskan) ke negara-negara lain," katanya. "Itu bisa menjadi strategi penting lainnya."
Ia kemudian memberi contoh bagaimana Korea Selatan membangun budayanya sehingga dapat menghasilkan gelombang yang menggemparkan hampir seluruh negara di dunia. Menurutnya, hal ini tidak dicapai Korea Selatan dalam waktu singkat.
Proyek Hallyu sendiri dimulai di bawah pemerintahan Kim Dae Jung sejak 1990-an. Tujuannya adalah untuk 'melawan' hegemoni budaya negara tetangganya seperti China dan Jepang serta dominasi Amerika Serikat di dunia. Lewat sumber daya manusia, dukungan penuh dari pemerintah, serta soft power melalui industri budaya, Korea Selatan pun kini telah mendunia. Salah satu buktinya dampak Hallyu terlihat di Indonesia, di mana produk budaya mereka telah menjamur dan menjadi 'makanan' sehari-hari masyarakat.
Simmi juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, dari segi musik, tarian, seni, kuliner, hingga kebudayaan lokal yang masih sangat kental. Hal ini menjadi faktor penting yang dapat dijadikan sebagai potensi untuk menyaingi industri hiburan Korea Selatan yang begitu mendunia.
Namun, menurut Simmi, dalam mengejar ketertinggalan ini, Indonesia juga perlu memperhatikan beberapa hal penting. Di antaranya adalah perlu adanya kerja sama atau kolaborasi dengan pemerintah, untuk membantu mempromosikan kebudayaan Indonesia ke dunia internasional sehingga masyarakat di luar Indonesia dapat mengenal lebih dekat tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Lebih lanjut, Simmi menekankan bahwa Indonesia perlu membangun industri budaya yang kuat, dengan meningkatkan kualitas produksi, pemasaran, dan distribusi ke pasar global. Hal ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing budaya Indonesia di tingkat internasional.
Dari sudut pandang ekonomi, peningkatan daya saing budaya Indonesia juga dapat memberikan kontribusi positif dalam perekonomian negara. Produk-produk budaya Indonesia yang mampu menembus pasar global akan membawa dampak positif bagi industri kreatif dan pariwisata, serta berpotensi meningkatkan pendapatan devisa negara.
Selain itu, Indonesia juga perlu memperkuat industri kreatif dalam negeri, dengan memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai bagi para pelaku industri kreatif, agar mampu bersaing dengan produk-produk budaya dari negara lain, termasuk Korea Selatan. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam hal ini, dengan memberikan berbagai insentif dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Kemajuan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Melalui platform digital dan media sosial, potensi budaya Indonesia dapat dikenalkan secara luas kepada masyarakat global. Kolaborasi antara pelaku industri kreatif, teknologi, dan media akan dapat memperkuat posisi budaya Indonesia di kancah internasional.
Dari sisi pendidikan, upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia juga perlu ditingkatkan. Pengetahuan mengenai budaya Indonesia dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat pendidikan dasar maupun perguruan tinggi, sehingga generasi muda dapat memahami dan menghargai keberagaman budaya Indonesia sejak dini.
.