Sumber foto: Google

Biar Nggak Burnout, Karyawan Zaman Sekarang Pilih Workation Sambil Ngopi di Pinggir Pantai

Tanggal: 6 Mei 2025 09:15 wib.
Tampang.com | Kerja sambil rebahan di villa Bali? Atau Zoom meeting dari rooftop hostel Jogja? Yup, tren ini makin sering kita lihat di Instagram dan LinkedIn. Namanya workation—campuran antara work (kerja) dan vacation (liburan). Dan ternyata, makin banyak karyawan muda yang suka banget gaya kerja ini.

Kerja Fleksibel = Lebih Produktif?

Survei JobStreet menunjukkan bahwa 68% pekerja usia 22–35 tahun merasa lebih produktif saat kerja dari tempat yang mereka sukai, dibanding dari kantor. Apalagi buat yang kerja hybrid atau full remote, workation jadi solusi buat nyegerin kepala tanpa cuti panjang.


“Saya kerja dari Ubud selama seminggu. Target tetap jalan, tapi stres kayak berkurang separuh,” ujar Tika, digital marketer 26 tahun asal Jakarta.


Bukan Cuma Gaya-gayaan

Meskipun kelihatannya estetik, workation bukan cuma buat konten. Banyak yang bilang suasana baru bikin ide lebih lancar, mood kerja stabil, bahkan lebih fokus karena jauh dari distraksi kantor. Tapi tentu, workation butuh manajemen waktu yang jelas—kalau enggak, malah bisa kebablasan jadi full liburan.

Work-Life Balance yang Lebih Luwes

Dengan semakin banyak perusahaan yang terbuka pada sistem kerja fleksibel, workation mulai dianggap sebagai cara sehat untuk menjaga mental dan performa kerja. Bahkan beberapa HR startup mulai nawarin paket workation untuk karyawannya sebagai bentuk dukungan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved