Sumber foto: iStock

Berapa Lama Kopi Bisa Membuat Mata Melek? Ketahui Efeknya pada Tubuh!

Tanggal: 12 Feb 2025 06:35 wib.
Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Bagi sebagian besar individu, hari terasa kurang lengkap tanpa secangkir kopi, terutama di pagi hari. Minuman berkafein ini dikenal ampuh dalam menghilangkan kantuk dan meningkatkan fokus, membuat banyak orang mengandalkannya sebagai "penyemangat" sebelum beraktivitas.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya berapa lama efek kopi bisa bertahan di tubuh? Mengapa setelah minum kopi, kita bisa tetap terjaga hingga larut malam? Mari kita bahas lebih dalam mengenai durasi dan dampak kafein pada tubuh manusia.

Efek Kafein dalam Kopi

Kafein merupakan senyawa stimulan yang bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat. Zat ini membantu meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa kantuk dengan cara menghambat kerja adenosin, yaitu senyawa dalam otak yang bertanggung jawab atas perasaan lelah.

Menurut penelitian yang dilansir dari Metro, kafein dalam kopi mulai bekerja sekitar 30 menit setelah dikonsumsi. Pada saat itu, konsentrasi kafein dalam darah mencapai puncaknya, memberikan efek segar dan meningkatkan fokus.

Namun, efek ini tidak berlangsung selamanya. Dalam tubuh, kafein memiliki half-life (waktu paruh) sekitar empat hingga enam jam. Artinya, jika Anda mengonsumsi secangkir kopi dengan 40 mg kafein, maka setelah lima jam, tubuh masih menyimpan sekitar 20 mg kafein. Sisa kafein ini yang membuat beberapa orang tetap terjaga meskipun sudah lama tidak minum kopi.

Karena efeknya yang cukup lama, para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi kopi setelah pukul 3 sore jika tidak ingin mengalami gangguan tidur. Jika Anda minum kopi terlalu larut, kemungkinan besar Anda akan tetap terjaga hingga tengah malam.

Benarkah Kopi Bisa Mengganggu Siklus Tidur?

Sebuah penelitian dalam jurnal Science Translational Medicine menemukan bahwa minum segelas double espresso dapat menggeser siklus tidur seseorang hingga satu jam. Efek ini sangat berpengaruh terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah tidur sebelumnya.

Gangguan tidur akibat kafein bisa menyebabkan sleep debt atau utang tidur, yang jika dibiarkan terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami kesulitan tidur setelah minum kopi, ada baiknya untuk membatasi konsumsinya atau mengganti kopi dengan alternatif minuman lain yang lebih ramah bagi tubuh pada malam hari, seperti teh herbal atau susu hangat.

Berapa Batas Aman Minum Kopi?

Meskipun kopi memiliki manfaat dalam meningkatkan energi dan fokus, terlalu banyak mengonsumsinya justru dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi tubuh.

Menurut Healthline, konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan:


Sakit kepala
Insomnia
Jantung berdebar
Kecemasan berlebih
Masalah pencernaan, seperti sakit perut atau asam lambung naik


Batas konsumsi kafein yang dianjurkan untuk orang dewasa sehat adalah 400 mg per hari, yang setara dengan sekitar empat cangkir kopi. Melebihi batas ini dapat memicu berbagai efek samping, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.

Bagi sebagian orang, bahkan satu cangkir kopi pun bisa menyebabkan efek samping, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk memahami respons tubuh terhadap kafein dan menyesuaikan konsumsi sesuai kebutuhan.

Kopi, Dehidrasi, dan Mitos yang Beredar

Ada anggapan bahwa kopi bisa menyebabkan dehidrasi karena sifatnya yang diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine. Meskipun benar bahwa kopi dapat memicu sering buang air kecil, efek ini sebenarnya cukup ringan dan tidak sampai menyebabkan dehidrasi serius.

Selama Anda tetap memenuhi kebutuhan cairan harian dengan minum air putih yang cukup, konsumsi kopi dalam jumlah wajar tidak akan mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun, jika Anda merasa lebih sering haus atau mengalami pusing setelah minum kopi, ada baiknya untuk menyesuaikan konsumsi kafein atau mengganti dengan pilihan minuman yang lebih netral.

Siapa yang Sebaiknya Menghindari Kopi?

Meskipun kopi memiliki berbagai manfaat, ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya, antara lain:


Penderita gangguan lambung – Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung yang bisa memperburuk kondisi maag atau GERD.
Orang dengan gangguan kecemasan – Kafein bisa memperburuk gejala kecemasan dan meningkatkan detak jantung.
Ibu hamil – Konsumsi kafein berlebihan selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Penderita hipertensi – Kafein bisa meningkatkan tekanan darah, meskipun efeknya bisa berbeda-beda pada setiap individu.
Orang dengan gangguan tidur – Jika Anda sudah mengalami insomnia, mengurangi konsumsi kafein bisa membantu memperbaiki kualitas tidur.


Kesimpulan

Minum kopi memang bisa membuat mata tetap melek lebih lama, tetapi efeknya tergantung pada jumlah yang dikonsumsi dan kondisi tubuh masing-masing individu. Kafein membutuhkan waktu sekitar empat hingga enam jam untuk dikeluarkan dari tubuh, sehingga minum kopi terlalu sore atau malam bisa mengganggu jadwal tidur.

Jika Anda ingin menikmati kopi tanpa mengganggu pola tidur, sebaiknya konsumsi sebelum pukul 3 sore dan tidak melebihi 400 mg kafein per hari. Selain itu, pahami reaksi tubuh Anda terhadap kafein agar tetap bisa menikmati kopi tanpa efek samping yang merugikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved