Sumber foto: iStock

Berapa Idealnya Tabungan di Usia 30? Rahasia Finansial yang Wajib Kamu Tahu!

Tanggal: 26 Jun 2025 12:10 wib.
Menabung sering kali dianggap bukan prioritas utama saat masih berusia 20-an. Gaji yang baru mulai, sering kali hanya sebatas UMR, biaya hidup yang terus meningkat, dan cicilan utang yang harus dilunasi, menjadi alasan umum mengapa menabung dianggap sulit. Namun, memasuki usia 30-an, banyak pakar keuangan menegaskan pentingnya mulai serius memikirkan tujuan finansial jangka panjang, terutama dana pensiun. Lantas, berapa sebenarnya jumlah tabungan yang ideal dimiliki saat memasuki usia 30 tahun?

Standar Ideal Tabungan di Usia 30

Menurut Fidelity Investments, pada usia 30, seseorang idealnya sudah memiliki tabungan yang nilainya setara dengan gaji tahunan mereka. Sebagai contoh, bila kamu menerima gaji Rp10 juta per bulan, maka idealnya tabungan yang sudah terkumpul mencapai Rp120 juta. Jumlah ini bukan hanya angka simbolis, tapi cerminan kesiapan finansial untuk menghadapi masa depan.

Namun, perencana keuangan Lauryn Williams memberikan pendekatan yang lebih fleksibel. Ia menyarankan untuk menyisihkan sekitar 20% dari pendapatan kotor setiap bulan untuk tabungan. Walaupun angka 20% terdengar menantang, apalagi bagi yang sudah memiliki tanggungan seperti biaya daycare anak, menurutnya hal ini tetap merupakan target realistis yang dapat dicapai dengan pengelolaan keuangan yang tepat.

Target Tabungan yang Berbeda untuk Setiap Orang

Pengamat keuangan sekaligus penulis Tony Steuer menekankan bahwa target tabungan ideal setiap orang memang berbeda-beda. Bagi mereka yang baru mulai serius menabung di usia 30-an, masih ada cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan. Namun, Steuer mengingatkan agar tidak tergoda melakukan investasi dengan risiko tinggi hanya demi mengejar keuntungan cepat, karena hal tersebut justru bisa berujung kerugian.

Langkah-Langkah Prioritas Menabung Menurut Para Ahli

Agar tabungan dan perencanaan keuangan lebih optimal, berikut beberapa langkah penting yang disarankan para pakar keuangan:

1. Prioritaskan Melunasi Utang Berbunga Tinggi

Sebelum fokus menambah tabungan, hal utama yang harus diselesaikan adalah utang dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit dan cicilan konsumtif. Mengapa? Karena bunga utang yang besar bisa menggerus keuntungan dari investasi atau tabungan yang sudah kamu miliki.

Steuer memberi ilustrasi, jika kamu menempatkan dana di rekening pensiun dengan imbal hasil konservatif 5-6%, namun kamu masih membayar bunga utang kartu kredit sebesar 11%, maka secara efektif kamu akan merugi. Oleh karena itu, melunasi utang berbunga tinggi adalah langkah penting demi menjaga kestabilan keuangan.

2. Siapkan Dana Darurat

Setelah utang terkelola, penting untuk menyisihkan dana darurat yang cukup, minimal sebesar 3 hingga 6 bulan biaya hidup. Dana ini berguna untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya, sehingga kamu tidak harus kembali terjerat utang.

Lauryn Williams berpesan, “Prioritaskan tabungan pensiun agar tidak menyesal di masa depan.” Bila saat ini kamu belum mampu menabung sekaligus untuk dana darurat dan pensiun, mulailah dengan melunasi utang terlebih dahulu, kemudian fokus menyusun dana darurat agar tidak terjebak dalam lingkaran utang ketika ada situasi darurat.

3. Tentukan Target Tabungan Bulanan

Memiliki target menabung bulanan sangat membantu untuk membangun konsistensi. Jika langsung menargetkan tabungan besar terasa berat, mulailah dengan target yang realistis, seperti 15% dari penghasilan bulanan. Seiring waktu, tingkatkan target tersebut secara bertahap sesuai kemampuan.

Menetapkan target ini akan memudahkan kamu memantau kemajuan dan memotivasi agar tetap disiplin dalam menabung.

4. Transfer Tabungan Secara Otomatis

Untuk mencegah godaan lifestyle creep, yakni kebiasaan menaikkan standar hidup seiring meningkatnya penghasilan, sebaiknya lakukan transfer tabungan secara otomatis segera setelah menerima gaji. Dengan cara ini, kamu akan membiasakan diri menyisihkan uang untuk masa depan tanpa tergoda membelanjakannya terlebih dahulu.

Mengapa Menabung Sejak Usia 30 Penting untuk Masa Depan?

Usia 30-an dianggap sebagai fase kritis di mana seseorang mulai memasuki masa produktif sekaligus mempersiapkan masa pensiun. Semakin awal memulai menabung dan berinvestasi, semakin besar kesempatan untuk membangun kekayaan berkelanjutan berkat efek bunga majemuk.

Menyediakan dana cukup sejak dini juga mengurangi tekanan keuangan di usia senja, sehingga kamu bisa menikmati masa pensiun dengan lebih nyaman dan tanpa khawatir finansial.

Menabung bukanlah hal yang mudah, apalagi di usia 20-an yang penuh tantangan finansial. Namun, memasuki usia 30, kamu disarankan untuk mulai fokus menyusun tabungan dengan target setidaknya sebesar gaji tahunan. Utamakan melunasi utang berbunga tinggi dan siapkan dana darurat sebelum mulai investasi besar.

Tentukan target tabungan bulanan yang realistis dan biasakan transfer otomatis untuk menjaga disiplin. Dengan begitu, kamu bisa membangun fondasi keuangan yang kuat dan siap menghadapi masa depan tanpa beban.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved