Beragam Obat Sehari-hari yang Berpotensi Merusak Fungsi Ginjal
Tanggal: 27 Feb 2025 18:51 wib.
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa banyak obat yang biasa mereka konsumsi sehari-hari bisa membahayakan kesehatan ginjal. Fungsi ginjal yang sangat penting adalah menyaring limbah metabolisme yang terdapat dalam darah serta mengatur kadar cairan dalam tubuh. Proses ini berakhir dengan keluarnya sisa-sisa tersebut berupa urine. Namun, jika penggunaan obat tidak sesuai dengan petunjuk, risiko gangguan fungsi ginjal dapat meningkat secara signifikan.
Menurut informasi dari RSUD Sardjito, gangguan ini dapat terjadi akibat keracunan obat atau penggunaan obat dalam dosis berlebihan. Terutama bagi individu yang berusia di atas 60 tahun atau mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, maupun penyakit ginjal lainnya, perhatian ekstra diperlukan saat mengonsumsi obat-obatan tertentu. Data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen kerusakan ginjal disebabkan oleh obat-obatan, baik yang memerlukan resep dokter maupun yang bisa dibeli secara bebas. Ada beberapa jenis obat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebenarnya berisiko merusak ginjal. Pertama adalah obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Obat-obatan ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan, tetapi jika dikonsumsi dalam jangka panjang, mereka dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Selanjutnya, antibiotik, termasuk penisilin dan sefalosporin, diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri. Penting untuk diingat bahwa meskipun antibiotik terbukti efektif, banyak pasien yang tidak menyelesaikan rangkaian pengobatan. Hal ini bisa menyebabkan infeksi kembali kambuh dan berpotensi menimbulkan masalah ginjal yang serius. Obat Proton Pump Inhibitor (PPI) juga perlu dicermati. Obat ini digunakan untuk mengurangi masalah lambung, namun jika digunakan dalam dosis tinggi dalam waktu yang lama, risiko penyakit ginjal bisa meningkat signifikan. Contoh dari obat PPI adalah omeprazole dan lansoprazole. Obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, seperti angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI) dan angiotensin II receptor blocker (ARB), memiliki manfaat besar bagi penderita hipertensi untuk mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko gangguan jantung. Namun, walaupun memiliki manfaat, tidak jarang obat-obatan ini menimbulkan efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan ginjal.
Suplemen herbal juga tidak boleh diabaikan. Beberapa suplemen berisiko tinggi terhadap ginjal, terutama ketika dikombinasikan dengan obat resep. Misalnya, suplemen yang mengandung asam aristolochic yang sering ditemui di produk herbal, diyakini dapat menyebabkan cedera ginjal kronis. Obat-obatan psikiatris untuk mengatasi masalah kesehatan mental juga berpontensi berisiko. Obat-obatan seperti fluoxetine atau litium dapat mempengaruhi ginjal, terutama pada individu yang kelebihan dosis. Hal ini disebabkan oleh kerusakan otot yang bisa menyebabkan pelepasan mioglobin ke dalam darah, yang kemudian harus disaring oleh ginjal. Obat diuretik, yang sering digunakan untuk mengatasi hipertensi dan pembengkakan, bisa berujung pada dehidrasi, yang pada gilirannya membahayakan ginjal. Beberapa diuretik yang umum digunakan adalah torsemide, furosemide, dan bumetanide.
Terakhir, obat pencahar juga termasuk dalam daftar yang harus diperhatikan. Penggunaan obat pencahar yang berlebihan dapat meninggalkan kristal dalam ginjal, yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal. Khususnya antibiotik yang mengandung natrium fosfat oral, penggunaannya harus sangat hati-hati. Dengan semua risiko ini, sangatlah penting untuk selalu mengikuti instruksi penggunaan obat dari tenaga medis. Konsultasi secara rutin dengan dokter sangat dianjurkan, terutama bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, untuk memastikan penggunaan obat tidak menimbulkan efek samping berbahaya pada ginjal. Disertai dengan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang baik, berolahraga secara teratur, dan cukup terhidrasi, dapat membantu mencegah masalah ginjal lebih lanjut.