Benarkah Keseringan Gunakan Smartphone Jadi Salah Satu Sebab Depresi?
Tanggal: 7 Agu 2017 17:42 wib.
Tampang.com - Smartphone kini menjadi salah satu barang wajib dimiliki oleh setiap orang. Dengan fitur yang lengkap, smartphone dapat memudahkan dalam mengatur kegiatan harian.
Salah satu studi mengatakan, bahwa remaja yang tumbuh di zaman ponsel pintar ini, rentan terhadap depresi, bahkan hingga berpikiran mengakhiri hidupnya. Sebagaimana dilansir dari laman Phone Arena, yang merujuk pada artikel The Atlantic.
Penulis dalam penelitian ini, Jean M. Twenge, meneliti mereka yang lahir pada 1995-2012, diberi nama iGen. iGen adalah mereka yang tidak pernah terputus dari koneksi internet selama hidup mereka. Twenge berpendapat ponsel yang menyebabkan mereka rentan depresi dibandingkan Milenial.
Salah satu penyebabnya adalah iGen terhubung dengan teman-teman mereka secara digital. Terlalu sering mengakses ponsel dapat berakibat seseorang merasa tidak nyaman ketika harus berhadapan langsung.
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun, yang menjadi subjek penelitian, sudah memiliki iPhone sejak ia berusia 11. "Kami lebih suka ponsel dari pada orang betulan," kata dia.
Penelitan itu mengungkap anak usia kelas delapan, sekitar 14-15 tahun, yang menghabiskan lebih dari 10 jam seminggu di media sosial cenderung 56 kali merasa tidak bahagia dibandingkan teman-teman mereka yang jarang mengaksesnya. Mereka yang selama 6-9 jam berada di media sosial dalam seminggu kemungkinan 47 persen merasa tidak bahagia.
Angka kebahagiaan berlaku sebaliknya. Mereka yang berada di atas rata-rata menghabiskan waktu bersama teman, 20 persen merasa tidak bahagia. Dengan kata lain, penelitian ini menyimpulkan semakin banyak remaja menghabiskan waktu di depan layar, semakin besar kemungkinan mereka merasa depresi.