Bahaya Menyikat Gigi Terlalu Segera Setelah Makan

Tanggal: 8 Jul 2025 11:36 wib.
Menyikat gigi adalah salah satu kebiasaan paling penting dalam menjaga kesehatan mulut, tetapi tahukah Anda bahwa melakukannya terlalu cepat setelah makan justru bisa merusak gigi Anda? Dr. Sanjeet Shankar, seorang dokter gigi spesialis prostetik dan CEO Epikdoc.AI, menjelaskan bahwa seringnya menyikat gigi, terutama setelah waktu makan, bisa memberikan dampak negatif alih-alih menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. 

Dalam wawancaranya di halaman Hindustan Times, dr. Shankar mengungkapkan bahwa tindakan membersihkan gigi secara berlebihan—termasuk menyikatnya dengan kekuatan yang terlalu keras—dapat membawa masalah serius. “Beberapa orang memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah setiap kali mereka makan. Sebagian lainnya bahkan menyikat dengan kekuatan yang sama seperti saat mereka menggosok wajan kotor. Sayangnya, kedua kebiasaan ini tidak membantu menjaga kesehatan gigi. Apa yang terjadi bukan hasil positif, melainkan kerusakan pada email gigi dan bahkan pada garis gusi,” kata Shankar.

Ia menjelaskan bahwa mengkonsumsi makanan atau minuman yang asam seperti jeruk, tomat, atau even cola dapat menyebabkan email gigi melemah. Jika gigi yang lembut ini disikat secara langsung setelah mengkonsumsinya, maka erosi dapat terjadi dengan lebih cepat. Oleh karena itu, dr. Shankar merekomendasikan untuk menunggu sekitar 30 menit setelah makan sebelum menyikat gigi. Waktu ini memungkinkan air liur untuk mengembalikan pH mulut menjadi normal, yang selanjutnya membantu melindungi email gigi.

Setelah email mengalami kerusakan, sayangnya tidak ada cara untuk mengembalikannya. Upaya untuk memperbaiki masalah erosi gigi bisa meliputi tindakan seperti penambalan, bonding, atau di beberapa kasus, pemasangan mahkota gigi. Selain itu, jika resesi gusi terjadi dengan parah, mungkin diperlukan operasi cangkok gusi yang menggunakan teknik invasif khusus. Meskipun prosedur-prosedur ini dapat memberikan hasil yang efektif, biayanya seringkali tinggi dan dapat dicegah dengan perubahan kebiasaan yang lebih baik.

Shankar menjelaskan bahwa masalah ini berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tanda-tanda kecil yang menunjukkan adanya kerusakan, seperti sensitivitas tinggi pada gigi, perubahan halus pada kondisi gusi, atau sikat gigi yang cepat aus, seringkali terlupakan. Yang sering luput dari perhatian bukanlah niatan untuk merawat gigi, tetapi kurangnya kontrol diri dalam kebiasaan menyikat gigi.

Di sisi lain, kebiasaan menyikat gigi yang kurang baik bisa menyebabkan penipisan atau keausan pada lapisan luar gigi, menjadikan dentin yang lebih porous dan lebih sensitif, serta lebih rentan terhadap pembusukan. Misalnya, menyikat gigi dengan teknik yang tidak tepat atau menggunakan bulu sikat yang keras, serta pasta gigi pemutih, semuanya dapat berkontribusi pada pengikisan email gigi. Selain itu, individu yang tidak kidal cenderung lebih kuat dalam menyikat sisi kiri mulut, sedangkan gigi taring, yang biasanya sedikit menonjol, juga sering disikat dengan kekuatan berlebih hingga menunjukkan tanda-tanda keausan yang signifikan.

Begitu gusi mulai menyusut, akar gigi akan lebih terpapar dan menjadi lebih mudah terjangkit oleh bakteri. Dalam proses waktu yang lebih lama, hal ini dapat menyebabkan celah-celah kecil yang dikenal sebagai "segitiga hitam", di mana jaringan gusi mulai menjauh dari gigi. “Permasalahan ini bukan hanya masalah penampilan. Situasi ini juga menyulitkan proses pembersihan dan meningkatkan kemungkinan makanan tersangkut di antara gigi,” ungkap Shankar.

Adanya tanda-tanda seperti bulu sikat yang rusak dalam waktu singkat, seiring dua atau tiga minggu penggunaan, atau sikat gigi yang terlihat pipih dan kasar, adalah sinyal bahaya bagi kesehatan gigi Anda. Dr. Shankar merekomendasikan untuk beralih menggunakan sikat gigi berbulu lembut, dan melakukan gerakan menyikat dengan lembut serta melingkar, dengan posisi sikat yang sedikit miring menuju garis gusi. 

Selain itu, dianjurkan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan, terutama jika digunakan dengan cara yang normal, untuk memastikan perawatan yang optimal bagi kesehatan mulut Anda. Dengan mengadopsi kebiasaan yang lebih baik serta memperhatikan teknik menyikat, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi secara lebih efektif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved