Sumber foto: iStock

Awas Mati Muda, 10 Kebiasaan Ini Bikin Umur Pendek

Tanggal: 3 Nov 2024 21:50 wib.
Banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita. Jika kebiasaan tersebut terus dilanjutkan secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka kesehatan kita dapat terganggu. Bahkan, kebiasaan-kebiasaan sepele tersebut dapat membuat umur kita menjadi lebih pendek. Lalu, apa saja kebiasaan buruk tersebut? Berikut ini 10 kebiasaan yang bisa memperpendek umur seseorang.

1. Terlalu Banyak Duduk

Duduk terlalu lama atau lebih dari tiga jam sehari dapat memperpendek usia seseorang hingga dua tahun, menurut penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal. Duduk berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain yang dapat mengakibatkan kematian dini.

Jika pekerjaan mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang lama, disarankan untuk sesekali berdiri dan berjalan-jalan setiap 30 menit sekali. Terlalu lama duduk di depan layar komputer sebaiknya dihindari.

2. Kurang Tidur atau Tidur Terlalu Banyak

Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatksn jumlah jam tidur yang cukup cenderung meninggal lebih cepat. Orang yang sering begadang dan sulit tidur memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki pola tidur teratur.

Seorang dewasa sebaiknya tidur selama tujuh sampai delapan jam setiap malam. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Kondisi-kondisi tersebut dapat membawa seseorang lebih dekat pada kematian tanpa disadari. Para ahli juga menyarankan untuk tidur pada jam yang sama setiap malam, serta menghindari minum alkohol atau menggunakan alat-alat elektronik tiga jam sebelum tidur.

3. Banyak Mengonsumsi Daging Merah atau Daging Olahan

Menurut studi yang dilaporkan dalam Harvard Men's Health Watch, setiap tambahan satu porsi daging merah atau daging olahan dalam menu makanan sehari-hari dapat meningkatkan risiko kematian sekitar 13%. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti daging merah dengan sumber protein lain seperti ikan. Konsumsi ikan dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian sebesar 7%.

Selain itu, biji-bijian, unggas seperti ayam dan kalkun, serta kacang-kacangan juga dihubungkan dengan penurunan risiko kematian masing-masing sebesar 14%, hingga 19%. Dengan mengurangi konsumsi daging merah dan olahan, seseorang dapat meningkatkan peluangnya untuk hidup lebih lama.

4. Melewatkan Sarapan

Tak peduli apapun alasannya, melewatkan sarapan tidak disarankan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki masalah dengan berat badan. Mereka biasanya akan mengonsumsi lebih banyak kalori di siang hari dan berpotensi mengalami obesitas.

Menurut American Heart Association, orang yang rajin sarapan pagi memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Mereka memiliki kolesterol yang lebih baik, kesehatan kardiovaskular yang lebih baik, dan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang sering melewatkan sarapan.

5. Kurang Bahagia & Takut Kematian

Stres dalam berbagai bentuknya dapat merugikan kesehatan tubuh, terutama bagi kesehatan jantung. Berbagai emosi negatif seperti kemarahan, dendam, dan kesedihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti peningkatan tekanan darah, lonjakan detak jantung, dan peningkatan kadar hormon stres kortisol. Hormon tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tak hanya itu, rasa cemas yang berlebihan terkait dengan kematian juga dapat berdampak negatif pada kesehatan. Ketakutan terhadap kematian dapat memicu kecemasan yang berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat berdampak terhadap kesehatan secara keseluruhan.

6. Melakukan Peregangan Leher

Meskipun melakukan peregangan leher dapat memberikan rasa relaksasi, namun jika dilakukan terlalu sering dan secara tidak tepat, hal tersebut dapat mengakibatkan masalah serius, termasuk stroke. Menurut laporan dari Science Alert pada tahun 2019, kasus seorang pria yang mengalami stroke parah setelah terjepit lehernya akibat peregangan leher menjadi bukti nyata akan bahayanya kegiatan tersebut. Robekan arteri yang disebabkan oleh tindakan ini kemudian berujung pada terbentuknya bekuan darah yang memicu stroke.

7. Tidak Suka Makan Pedas

Orang yang rajin mengonsumsi makanan pedas setiap hari memiliki risiko kematian 14% lebih rendah daripada orang yang mengonsumsinya hanya seminggu sekali. Tidak hanya itu, konsumsi makanan pedas juga dapat mengurangi risiko terkena beberapa jenis penyakit seperti kanker, penyakit jantung iskemik, serta gangguan pernapasan.

Selain frekuensi konsumsi, jenis makanan pedas yang dikonsumsi juga menjadi faktor penentu. Konsumsi cabai segar dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena beberapa penyakit dibandingkan dengan cabai yang telah dikeringkan. Meskipun demikian, hubungan antara konsumsi makanan pedas dengan angka kematian masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

8. Kurang Bersosialisasi

Para ahli menjelaskan bahwa kurang bersosialisasi memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok atau minum alkohol terhadap kesehatan. Kurang bersosialisasi dihubungkan dengan peningkatan hingga 50% risiko kematian dini. Kurangnya paparan sinar matahari yang disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial juga dapat mengganggu pola tidur, yang pada akhirnya berkontribusi pada risiko kematian dini.

9. Terlalu Boros dan Banyak Utang

Penelitian yang diterbitkan di BMC Public Health pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang hidup dari gaji ke gaji tanpa memiliki cadangan dana untuk keadaan darurat memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengelola keuangan Anda. Kelola keuangan dengan baik dapat membantu mencegah terjadinya stres yang berkepanjangan yang dapat berdampak pada kesehatan.

Kesebelasan keuangan yang baik juga dapat membantu mencegah tekanan finansial yang dapat merugikan kesehatan jantung. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan keseimbangan keuangan sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Mengetahui kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memperpendek umur kita, maka mulailah menghentikan kebiasaan-kebiasaan tersebut dan gantilah dengan kebiasaan yang lebih sehat. Setiap kegiatan kecil yang dilakukan secara teratur dapat memberikan dampak besar pada kesehatankita secara keseluruhan.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved