Sumber foto: iStock

Aturan Duduk di Pesawat: Mengapa Menyandarkan Kursi Kini Jadi Perdebatan Panas

Tanggal: 26 Jan 2025 11:13 wib.
Tampang.com | Saat bepergian menggunakan pesawat, ada beberapa aturan yang wajib dipatuhi oleh setiap penumpang untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bersama. Salah satu isu yang kerap memicu perdebatan adalah kebiasaan merebahkan sandaran kursi. Meski terlihat sepele, tindakan ini sering kali menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang yang duduk di belakang, terutama jika kursi di depan disandarkan terlalu jauh.

Baru-baru ini, sebuah kampanye iklan menarik perhatian publik dengan menyajikan alasan mengapa merebahkan kursi pesawat, yang dulunya dianggap wajar, kini menjadi tindakan yang dinilai mengganggu. Video tersebut diluncurkan oleh La-Z-Boy, perusahaan furnitur ternama yang dikenal dengan produk kursi bersandar mewah. Melalui kampanye ini, La-Z-Boy menyoroti pentingnya mempertimbangkan kenyamanan bersama di dalam pesawat.

Pada November 2024, La-Z-Boy tidak hanya merilis video iklan, tetapi juga meluncurkan petisi yang mengajak para penumpang untuk berhenti merebahkan kursi selama penerbangan. Hingga awal Januari 2025, petisi ini berhasil mengumpulkan lebih dari 186.000 tanda tangan, mencerminkan dukungan luas dari masyarakat.

Kampanye ini berhasil memicu diskusi hangat karena berkaitan dengan tren penerbangan masa kini, di mana jumlah penumpang terus meningkat, sementara ruang antar kursi semakin sempit. Hal ini membuat tindakan sederhana seperti merebahkan kursi menjadi sumber ketidaknyamanan bagi banyak orang.

Sebagian besar penumpang memiliki pandangan yang berbeda terkait kebiasaan ini. Ada yang beranggapan bahwa tombol sandaran kursi disediakan untuk digunakan, sementara yang lain menilai merebahkan kursi hanya dapat diterima pada penerbangan jarak jauh atau di malam hari. Kampanye dari La-Z-Boy menegaskan bahwa hanya karena Anda memiliki opsi untuk melakukannya, bukan berarti Anda harus melakukannya.

Survei yang dilakukan pada tahun 2023 oleh firma riset YouGov di 18 negara menunjukkan perbedaan sikap terhadap kebiasaan merebahkan kursi. Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa penduduk Eropa menjadi kelompok yang paling tidak toleran terhadap praktik ini. Hal ini dapat dimengerti karena Eropa merupakan kawasan yang memiliki populasi dengan rata-rata tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

Namun, hasil survei di Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan sikap yang berbeda. Kurang dari sepertiga pelancong UEA merasa terganggu oleh kebiasaan ini. Bahkan, secara keseluruhan, penumpang dari UEA cenderung lebih santai terhadap berbagai perilaku penumpang lainnya selama penerbangan.

Perdebatan mengenai etiket penerbangan ini mencerminkan perubahan budaya dan ekspektasi di era modern, di mana ruang publik seperti kabin pesawat menjadi semakin sempit. Dengan meningkatnya diskusi tentang topik ini, penumpang diharapkan untuk semakin bijak dalam mengambil keputusan, termasuk dalam hal kecil seperti merebahkan sandaran kursi.

Melalui kampanye ini, La-Z-Boy mengingatkan kita semua tentang pentingnya empati terhadap sesama penumpang. Tindakan kecil seperti menjaga posisi kursi tetap tegak dapat memberikan dampak besar pada pengalaman terbang orang lain. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk menyandarkan kursi Anda, pertimbangkanlah kenyamanan penumpang di belakang Anda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved