Sumber foto: Google

Apakah Gaya Hidup Digital Memengaruhi Kesehatan Jiwa Kita?

Tanggal: 9 Mei 2025 20:45 wib.
Tampang.com | Kemajuan teknologi di era digital membawa banyak kemudahan, namun di balik itu ada dampak negatif yang mulai terasa, terutama bagi kesehatan mental. Penggunaan perangkat digital yang berlebihan, paparan media sosial, dan kecanduan gadget memengaruhi kesejahteraan jiwa. Apa yang perlu kita ketahui tentang hubungan antara teknologi dan kesehatan mental?

Tantangan Gaya Hidup Digital
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres meningkat drastis, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa muda. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah kecanduan pada perangkat digital.

“Penggunaan smartphone dan media sosial secara berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur dan memperburuk perasaan cemas. Itu menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka gangguan mental,” jelas dr. Indah Rachmawati, psikolog klinis.

Kecanduan Media Sosial dan Dampaknya
Peningkatan ketergantungan pada media sosial yang semakin pesat berdampak negatif pada kesehatan mental. Banyak pengguna yang merasa tertekan karena membandingkan diri dengan orang lain, yang dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan kecemasan sosial.

“Media sosial menciptakan gambaran ideal yang tidak realistis. Sering kali, kita merasa tidak cukup baik atau kurang sukses ketika melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna,” ujar Dr. Indah.

Dampak Buruk pada Tidur dan Kualitas Hidup
Tidak hanya kecemasan, penggunaan teknologi yang berlebihan juga mengganggu kualitas tidur. Paparan layar biru dari gadget sebelum tidur menyebabkan gangguan pada ritme sirkadian tubuh, yang memengaruhi kualitas tidur.

“Kurang tidur berkepanjangan dapat memicu stres, gangguan mood, dan masalah kesehatan mental lainnya. Ini menjadi permasalahan serius di masyarakat yang terlalu sering terhubung dengan dunia digital,” tambah Dr. Indah.

Solusi: Menjaga Keseimbangan Digital
Penting untuk menciptakan keseimbangan dalam penggunaan teknologi. Beberapa ahli menyarankan untuk mengatur waktu layar (screen time) dan memberi ruang untuk aktivitas offline, seperti olahraga, interaksi sosial langsung, dan hobi yang tidak melibatkan teknologi.

“Penting untuk membatasi penggunaan media sosial dan lebih fokus pada kegiatan yang mendukung kesehatan mental. Hal sederhana seperti meditasi, olahraga, atau sekadar berkumpul dengan keluarga bisa mengurangi dampak negatif teknologi,” ujar Dr. Indah.

Teknologi untuk Kesehatan Mental
Di sisi lain, teknologi juga memiliki peran positif dalam kesehatan mental. Aplikasi meditasi, terapi daring, dan platform kesehatan mental berbasis teknologi membantu individu untuk mengakses perawatan mental lebih mudah.

“Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental, asalkan digunakan dengan bijak. Banyak aplikasi saat ini yang dapat membantu pengguna mengelola stres, kecemasan, dan bahkan membantu mereka menghubungi profesional,” jelasnya.

Pendidikan dan Kesadaran Penting
Upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah kemajuan teknologi harus menjadi prioritas. Pemerintah dan organisasi kesehatan dapat berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara bijak menggunakan teknologi.

“Pendidikan sejak dini tentang manajemen teknologi sangat penting. Orang tua juga perlu terlibat dalam membatasi penggunaan gadget anak-anak dan memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental,” tutup Dr. Indah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved