Apakah Air Rebusan Mi Boleh Dikonsumsi? Ini Jawaban Ahli Gizi
Tanggal: 4 Jul 2025 11:51 wib.
Air rebusan mi instan sering kali menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat. Banyak orang bertanya-tanya tentang keamanan konsumsi air hasil rebusan tersebut. Beberapa kekhawatiran muncul mengenai kemungkinan adanya zat berbahaya yang mungkin terkandung di dalamnya dan sebaiknya dihindari oleh konsumen.
Berdasarkan penjelasan dari berbagai sumber, air rebusan mi diketahui mengandung sisa tepung dan minyak yang dilepaskan selama proses memasak. Meskipun demikian, Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, seorang ahli gizi, menyatakan bahwa air rebusan mi instan sebenarnya boleh untuk dikonsumsi dan bahkan bisa digunakan sebagai kuah untuk hidangan.
Menurut Arif, mi instan terbuat dari berbagai bahan seperti tepung, pati, air, dan garam, yang semuanya aman jika dimasak dengan cara yang benar. "Boleh. Air bekas rebusan mi dapat langsung digunakan untuk membuat kuah," ungkap Arif dalam wawancaranya dengan IDN Times pada Senin (23/12/2024).
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa air rebusan yang pertama kali hasil dari memasak mi instan direkomendasikan untuk digunakan. Hal ini disebabkan oleh adanya vitamin yang telah difortifikasi pada mi tersebut, di mana beberapa jenis vitamin dapat larut dalam air saat proses perebusan. "Ada beberapa vitamin fortifikasi di mi supaya tetap bisa diserap, salah satunya adalah vitamin yang larut di air. Jadi, penggunaan air tersebut disarankan kembali untuk dikonsumsi," dia menambahkan.
Di sisi lain, Arif juga menegaskan bahwa narasi yang mengaitkan air rebusan mi instan dengan kandungan lilin yang dapat menyebabkan kanker adalah tidak benar.
Ketika mengulas tentang nilai gizi dari mi instan, meskipun ada variasi di antara berbagai merek dan rasa, sebagian besar produk ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup serupa. Produk mi instan umumnya cenderung rendah kalori, serat, dan protein, namun memiliki kadar lemak, karbohidrat, natrium, serta mikronutrien tertentu yang lebih tinggi.
Sebagai gambaran, berikut adalah contoh nilai gizi rata-rata dari mi instan:
- Kalori: 188
- Karbohidrat: 27 gram
- Jumlah lemak: 7 gram
- Lemak jenuh: 3 gram
- Protein: 4 gram
- Serat: 0,9 gram
- Natrium: 861 mg
- Tiamina: 43 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)
- Folat: 12 persen dari AKG
- Mangan: 11 persen dari AKG
- Besi: 10 persen dari AKG
- Niasin: 9 persen dari AKG
- Riboflavin: 7 persen dari AKG
Bagi para penikmat mi instan yang ingin menjaga pola makan yang lebih sehat, terdapat beberapa cara untuk mengolah mi instan agar lebih bergizi. Menggunakan mi yang terbuat dari biji-bijian utuh dapat meningkatkan kadar serat dan rasa kenyang.
Selain itu, ada juga pilihan mi instan dengan kadar natrium yang lebih rendah, yang tentunya dapat membantu dalam pengelolaan konsumsi natrium harian. Terlebih lagi, mi instan bisa dijadikan bahan dasar hidangan yang lebih sehat dengan menambahkan sayuran segar dan sumber protein yang baik, seperti daging ayam atau tahu.
Untuk memperkaya rasa, kamu juga bisa mengganti bumbunya dengan kaldu ayam atau kaldu tulang yang rendah natrium. Menambahkan bahan-bahan seperti sayuran cincang seperti kubis, wortel, atau jamur, serta taburan daun bawang, dapat meningkatkan nilai gizi mi yang kamu buat.
Pada akhirnya, air bekas rebusan mi instan dapat dimanfaatkan sebagai kuah yang aman untuk dikonsumsi, karena mengandung vitamin yang larut saat proses memasak. Yang terpenting, selalu padukan mi instan dengan bahan-bahan bernutrisi lainnya dan prioritaskan pola makan sehat yang seimbang untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.