Sumber foto: google

Apa Itu Snowplow Parents? Hindari Kebiasaan Ini!

Tanggal: 27 Feb 2025 18:55 wib.
Dalam upaya memberikan yang terbaik untuk anak, banyak orangtua sering kali terjebak dalam pola asuh berlebihan yang disebut snowplow parenting. Istilah ini menggambarkan tipe orangtua yang begitu protektif hingga mereka berusaha membersihkan segala rintangan dari kehidupan anak, mirip dengan seseorang yang menyapu salju di jalan agar anak bisa berjalan tanpa kesulitan. Meski niatan orangtua umumnya baik, dampak dari pola asuh ini dapat menjadi problematik, terutama dalam jangka panjang.

Menurut Carolyn Daitch, Ph.D., seorang pakar psikologi, snowplow parents adalah mereka yang tidak hanya fokus pada kehidupan anak, tetapi juga berusaha membebaskan anak dari semua jenis tantangan atau kesulitan. Dalam pola asuh ini, orangtua cenderung menghalau segala rintangan yang mungkin dihadapi anak, sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar mengatasi masalahnya sendiri.

1. Orangtua Jadi Protektif?

Pola asuh snowplow menciptakan kenyamanan sementara bagi anak, namun hal ini bisa menghambat perkembangan keterampilan mandiri dan ketahanan mental mereka. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini cenderung akan cepat merasa putus asa ketika menghadapi tantangan, yang mana bisa berujung pada stres dan kecemasan di kemudian hari.

2. Dampak Pola Asuh Terlalu Protektif

Kebiasaan ini membawa sejumlah konsekuensi negatif, seperti:

- Keterampilan Problem Solving yang Lemah: Anak tidak terbiasa menghadapi kesulitan dan akhirnya tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah yang muncul.
- Rasa Percaya Diri Rendah: Anak akan merasa tidak mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orangtua, yang mengarah pada ketergantungan yang berlebihan.
- Kesulitan Menyelesaikan Tugas Mandiri: Ketika harus menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan lainnya, anak merasa tertekan dan kurang percaya diri.

3. Tanda Orangtua Termasuk Snowplow

Mengenali tanda-tanda bahwa Anda mungkin termasuk snowplow parent bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki pola asuh. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Selalu Mengambil Alih Tugas Anak: Misalnya, parents mengikatkan sepatu meskipun anak sudah mampu melakukannya sendiri.
   
2. Terlalu Terlibat dalam Pendidikan: Orangtua yang sering mengerjakan tugas sekolah anak atau langsung menghubungi guru ketika anak mendapatkan nilai buruk.

3. Mengatur Segala Hal di Universitas: Mengingatkan anak bangun untuk kuliah atau bahkan mengatur pertemuan dengan dosen tanpa melibatkan mereka.

4. Menghindarkan Anak dari Kegagalan: Merasa perlu mencegah anak dari merasakan kekecewaan ketika mereka mengalami kegagalan, padahal ini adalah bagian penting dari proses belajar.

4. Dampak Negatif Snowplow Parenting pada Perkembangan Anak

Pola asuh ini dapat memberikan kenyamanan jangka pendek, tetapi dampak jangka panjangnya cukup merugikan. Sejumlah efek negatif yang dapat muncul antara lain:

- Menghambat Kemampuan Anaknya: Tanpa belajar mengelola stres dan menghadapi kegagalan, anak-anak tidak berkembang menjadi individu yang tangguh.
- Menumbuhkan Ketidakpercayaan Diri: Selalu dibantu menjadikan anak percaya bahwa mereka tidak cukup baik untuk melakukan sesuatu sendiri.
- Kesulitan dalam Bersosialisasi: Anak-anak ini bisa mengalami tantangan dalam hubungan personal serta prestasi akademis karena tidak terlatih menghadapi kesulitan.

5. Cara Menghindari Pola Asuh Snowplow

Untuk membantu anak tumbuh menjadi individu mandiri dan tangguh, orangtua bisa mengubah pendekatan mereka. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Jadilah Contoh yang Baik: Anak belajar lebih dari sekadar kata-kata. Tunjukkan bagaimana Anda menghadapi stres dengan cara yang positif.
   
2. Dengarkan keinginan anak: Luangkan waktu untuk memahami tujuan dan keinginan mereka, agar mereka merasa dihargai.

3. Biarkan Anak Menghadapi Konsekuensi: Setiap tindakan ada konsekuensinya. Dengan membiarkan mereka merasakan dampak dari setiap keputusan, anak belajar bertanggung jawab.

4. Puji Usaha, Bukan hanya Hasil: Fokuslah pada usaha yang mereka lakukan serta proses belajar yang terjadi, bukan hanya pada kesuksesan akhir.

5. Jangan Langsung Memperbaiki Masalah: Saat anak menghadapi kendala, berikan dukungan untuk mereka mencari solusi, tetapi biarkan mereka mengambil keputusan sendiri.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, orangtua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia nyata. Mengubah perilaku isn't semudah membalikkan telapak tangan, tetapi suatu usaha yang berorientasi pada kemandirian anak akan membawa manfaat besar di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved