Apa Itu Motion Sickness dan Cara Menguranginya?
Tanggal: 28 Agu 2025 14:39 wib.
Sensasi pusing, mual, bahkan muntah saat berada di dalam kendaraan yang bergerak adalah pengalaman tidak menyenangkan yang dikenal sebagai motion sickness. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dapat mengubah perjalanan yang seharusnya menyenangkan menjadi siksaan. Motion sickness bukanlah penyakit, melainkan respons normal tubuh terhadap sinyal yang membingungkan. Memahami apa yang terjadi di balik sensasi ini adalah kunci untuk menemukan cara efektif menguranginya.
Ketika Otak Mengalami Kebingungan Sinyal
Pada dasarnya, motion sickness terjadi karena adanya konflik antara sinyal-sinyal yang dikirimkan ke otak. Otak kita mengandalkan tiga sistem utama untuk menjaga keseimbangan dan orientasi ruang:
Mata (Sistem Visual): Melihat pemandangan bergerak di luar jendela mobil atau gelombang laut.
Telinga Bagian Dalam (Sistem Vestibular): Mendeteksi gerakan, percepatan, dan perubahan posisi kepala.
Sistem Saraf Tepi: Merasakan posisi tubuh melalui sentuhan dan tekanan dari kursi.
Saat berada di dalam kendaraan, misalnya mobil, mata kita mungkin fokus pada interior yang diam—seperti dashboard atau buku—sehingga mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita tidak bergerak. Di saat yang sama, telinga bagian dalam merasakan setiap belokan, rem, dan guncangan, mengirimkan sinyal kuat bahwa kita sedang bergerak. Tubuh bagian bawah juga merasakan getaran dan tekanan dari kursi.
Konflik sinyal inilah yang membingungkan otak. Otak tidak tahu mana informasi yang benar. Sebagai respons terhadap kebingungan ini, otak melepaskan zat kimia yang menyebabkan sensasi mual dan pusing, sebagai mekanisme perlindungan karena ia mengira kita telah menelan racun atau berada dalam kondisi berbahaya.
Berbagai Situasi yang Memicu Motion Sickness
Motion sickness bisa terjadi di berbagai moda transportasi, seperti:
Mobil: Sering terjadi saat duduk di kursi belakang, terutama jika mata fokus pada ponsel atau buku.
Kapal: Kondisi ini dikenal sebagai sea sickness, di mana tubuh merasakan guncangan ombak yang tidak terlihat oleh mata.
Pesawat: Udara bergelombang atau turbulensi bisa memicu sensasi mual, yang dikenal sebagai air sickness.
Kereta Api: Lebih jarang, tapi bisa terjadi, terutama jika perjalanan sangat berliku.
Wahana Hiburan: Roller coaster atau wahana yang berputar dengan cepat juga sering memicu kondisi ini.
Realitas Virtual (VR): Bahkan tanpa bergerak secara fisik, pengalaman VR yang terlalu realistis bisa menipu otak dan memicu gejala.
Strategi Praktis untuk Mengurangi Gejala
Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau bahkan mencegah motion sickness.
1. Arahkan Pandangan ke Depan: Cobalah untuk fokuskan pandangan pada objek yang stabil di luar kendaraan, seperti cakrawala atau jalan di depan. Ini membantu menyelaraskan sinyal dari mata dan telinga bagian dalam, mengurangi kebingungan pada otak. Jika di mobil, duduklah di kursi depan. Jika di kapal, lihatlah ke arah laut lepas.
2. Hindari Membaca atau Bermain Ponsel: Aktivitas yang memaksa mata untuk fokus pada objek statis di dalam kendaraan dapat memperburuk konflik sinyal. Lebih baik alihkan perhatian dengan mendengarkan musik atau podcast.
3. Pilih Posisi Duduk yang Tepat: Di mobil, kursi depan adalah pilihan terbaik. Di kapal, duduklah di bagian tengah kapal karena area ini cenderung lebih stabil. Di pesawat, pilihlah kursi di atas sayap karena bagian ini paling sedikit mengalami guncangan.
4. Hirup Udara Segar: Buka jendela mobil atau carilah tempat dengan sirkulasi udara yang baik. Udara segar bisa membantu meredakan rasa mual.
5. Konsumsi Camilan Ringan: Hindari makan besar sebelum atau selama perjalanan. Pilih camilan ringan dan hambar, seperti biskuit tawar atau roti, dan minum sedikit air. Hindari makanan berminyak, pedas, atau berbau menyengat.
6. Penggunaan Obat-obatan: Ada beberapa obat yang bisa dibeli bebas untuk mencegah motion sickness, seperti antihistamin yang mengandung dimenhydrinate atau meclizine. Obat ini bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat untuk mengurangi sinyal mual. Konsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakannya, terutama untuk anak-anak.
7. Teknik Akupresur: Beberapa orang menemukan manfaat dari gelang akupresur yang dirancang untuk menekan titik-titik tertentu di pergelangan tangan. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat, teknik ini tidak memiliki efek samping dan bisa dicoba.