Sumber foto: iStock

Alasan Pentingnya Tidak Tidur Saat Pesawat Takeoff dan Landing

Tanggal: 28 Okt 2024 18:13 wib.
Saat melakukan perjalanan udara, banyak traveler disarankan untuk tidak tidur selama fase kritis pesawat, yaitu saat lepas landas dan mendarat. Terdapat beberapa alasan penting yang harus diketahui, berdasarkan penjelasan dari para ahli perjalanan.

Dalam artikel ini, akan dibahas alasan-alasan penting di balik larangan tidur pada dua fase ini seperti dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, Senin (28/10/2024).

Sebuah pesawat Boeing 777-9 mendarat di Boeing Field di Seattle, Washington, AS./Bloomberg-David Ryder

Salah satu alasan utama mengapa Anda sebaiknya tidak tidur selama lepas landas dan mendarat adalah risiko barotrauma telinga, yang sering dikenal sebagai airplane ear. Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara antara lingkungan luar dan telinga bagian dalam.

Ketika pesawat lepas landas atau mendarat, tekanan udara dalam kabin berubah secara cepat. Proses ini dapat menyebabkan gendang telinga membengkak dan mengakibatkan rasa sakit. Fenomena ini mirip dengan yang dialami ketika seseorang menyelam ke dasar kolam renang dan merasakan nyeri pada telinga akibat tekanan air.

Banyak penumpang mengalami airplane ear selama penerbangan, merasakan nyeri atau sensasi telinga tersumbat. Hal ini juga dapat berujung pada gangguan pendengaran sementara atau pendengaran yang teredam.

Untungnya, ada cara sederhana untuk membantu mengatasi perubahan tekanan di telinga. Anda dapat melakukannya dengan cara menguap, menelan, atau mengunyah. Tindakan ini akan membuka tuba eustachius di telinga, yang berfungsi menyesuaikan tekanan.

Bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat, metode ini umumnya efektif. Namun, beberapa faktor, seperti hidung tersumbat akibat penyakit, alergi, atau infeksi, dapat meningkatkan risiko terkena airplane ear. Bayi dan anak kecil, yang memiliki saluran eustachius lebih kecil, mungkin juga kesulitan dalam menyesuaikan tekanan telinga.

"Saat kita tertidur, kita cenderung tidak menelan banyak air liur yang dapat membantu menyeimbangkan tekanan di telinga," ungkap Dan Bubb, seorang profesor di University of Nevada. Rasa sakit yang ditimbulkan akibat barotrauma inilah yang menjadi salah satu alasan untuk tetap terjaga saat lepas landas dan mendarat.

Untuk mengurangi kemungkinan mengalami airplane ear, Anda bisa menggunakan penyumbat telinga silikon yang dilengkapi filter keramik kecil. Alat ini dirancang untuk membantu menyeimbangkan tekanan di telinga secara lebih bertahap. Dengan menggunakan penyumbat telinga ini sebelum lepas landas dan mendarat, Anda dapat mengurangi risiko mengalami nyeri telinga. 

Alasan kedua mengapa tidur saat lepas landas dan mendarat sebaiknya dihindari adalah terkait dengan aspek keselamatan. Fase lepas landas dan mendarat adalah saat-saat krusial dalam penerbangan, di mana statistik menunjukkan bahwa pesawat lebih rentan terhadap kecelakaan.

Menurut laporan dari Boeing dan Airbus, dua produsen pesawat terbang terbesar di dunia, lepas landas dan mendarat adalah dua fase di mana risiko kecelakaan meningkat. "Menjaga kesadaran saat lepas landas dan mendarat penting agar Anda bisa bereaksi dengan cepat jika terjadi keadaan darurat," jelas Bubb. Jika Anda tertidur saat situasi darurat terjadi, Anda mungkin membutuhkan waktu untuk menyadari dan bereaksi, yang bisa berakibat fatal.

Jika Anda merasa sangat lelah, sebaiknya tidurlah sejenak sebelum pesawat lepas. Begitu pesawat lepas landas, bangunlah dan tetap terjaga hingga pesawat mencapai ketinggian yang stabil. Setelah itu, Anda dapat kembali tidur hingga mendekati waktu mendarat. Dengan cara ini, Anda dapat menjaga tubuh tetap beristirahat tanpa mengabaikan keselamatan dan kesehatan telinga Anda.

Dengan memahami risiko dan pentingnya tetap terjaga selama lepas landas dan mendarat, Anda dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan aman. Jangan ragu untuk mempraktikkan tips ini pada penerbangan Anda selanjutnya.

Saat sudah terbang, selain tidak tidur saat takeoff dan landing, penting juga untuk tetap menggunakan seatbelt dan mengikuti instruksi dari awak kabin. Selain itu, hindari mengonsumsi minuman beralkohol sebelum, saat, dan sesudah penerbangan untuk mengurangi dampak negatif pada tubuh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved