Alasan Kenapa Kita Cenderung Ingat Kritik Lebih Lama dari Pujian

Tanggal: 10 Agu 2025 21:00 wib.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar pujian dan kritik dari orang-orang di sekitar kita. Namun, satu fenomena menarik yang sering terjadi adalah kita cenderung mengingat kritik lebih lama daripada pujian. Penjelasan mengenai hal ini dapat ditemukan dalam berbagai penelitian psikologis yang mendalami cara otak kita berfungsi dan bagaimana emosi mempengaruhi ingatan kita.

Salah satu alasan mengapa kita lebih mengingat kritik dibandingkan pujian terletak pada sifat negatif dari kritik itu sendiri. Otak manusia memiliki mekanisme pertahanan yang sangat kuat terhadap ancaman. Kritik sering kali dianggap sebagai ancaman terhadap harga diri atau identitas seseorang. Saat kita mendapatkan kritik, tubuh kita dapat merespons dengan cara yang lebih intens dibandingkan saat menerima pujian. Kondisi ini menjadikan kritik lebih mudah terpatri dalam ingatan kita karena adanya emosi yang lebih kuat terkait dengan pengalaman negatif.

Penyebabnya bisa dijelaskan lebih dalam dengan melihat bagaimana kita memproses informasi. Penelitian menunjukkan bahwa informasi negatif cenderung lebih menonjol dan lebih cepat menarik perhatian daripada informasi positif. Ini adalah bagian dari respon evolusioner kita yang bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya. Ketika kita mendapatkan kritik, terutama dari orang-orang yang kita hargai, emosi yang muncul dapat memicu reaksi fisiologis yang lebih kuat, seperti peningkatan detak jantung atau ketegangan otot. Reaksi ini membantu kita mengingat pengalaman tersebut lebih lama.

Terlebih lagi, kritik sering kali disertai dengan analisis atau pembelajaran yang lebih mendalam. Dalam banyak situasi, kita cenderung merenungkan kritik yang kita terima, berusaha memahami mengapa kritik itu diberikan dan bagaimana kita dapat memperbaiki diri. Proses berpikir ini menambah kedalaman pengolahan informasi kritik, membuatnya lebih mungkin teringat daripada pujian yang cenderung lebih ringan dan tidak memicu refleksi mendalam.

Selain itu, ada juga faktor sosial yang berperan. Dalam masyarakat kita, ada norma yang membuat kritik tampak lebih erius dibandingkan pujian. Pujian sering kali dianggap sebagai hal yang biasa, sedangkan kritik dapat mengubah cara orang memandang kita. Ketika seseorang memberikan pujian, kita sering kali merasa baik-baik saja, tetapi kritik dapat membuat kita merasa terancam atau kehilangan posisi sosial. Fenomena ini menunjukkan bahwa pengaruh sosial juga dapat memperkuat ingatan kita tentang kritik.

Aspek lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membangun narasi tentang diri kita sendiri. Ketika kita mengingat pengalaman, kita sering kali membangun cerita tentang siapa kita dan apa yang kita lakukan. Kritik dapat berfungsi sebagai titik acuan yang mengubah narasi diri kita, sedangkan pujian sering kali tidak menciptakan tahapan perubahan yang sama. Dengan kata lain, kritik memiliki daya tarik naratif yang lebih kuat dan mempengaruhi citra diri kita dengan cara yang lebih signifikan.

Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa kecenderungan mengingat kritik lebih lama dari pujian bukanlah hal yang tidak bisa diubah. Dengan kesadaran yang lebih besar tentang bagaimana kritik dan pujian memengaruhi hidup kita, kita bisa mengembangkan cara untuk lebih menghargai pujian yang kita terima. Mendelegasikan ketidakpuasan kepada kritik dan mengembangkan mindset positif terhadap pujian dapat menjadi langkah penting dalam membangun kesejahteraan emosional kita.

Dengan memahami penjelasan ini, kita bisa lebih reflektif dalam cara kita menerima dan memproses kritik dan pujian dalam konteks kehidupan kita.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved