Ada 3 Tipe Generasi Sandwich, Kamu yang Mana?
Tanggal: 15 Sep 2024 08:17 wib.
Istilah generasi sandwich semakin sering terdengar dalam diskusi tentang tantangan finansial modern. Generasi ini tidak hanya menanggung beban kehidupan mereka sendiri, tetapi juga bertanggung jawab atas kesejahteraan keluarga mereka, termasuk orang tua yang semakin menua. Keadaan ini menciptakan tekanan finansial dan emosional yang besar, mengharuskan mereka mengelola dua generasi sekaligus-anak-anak dan orang tua-di tengah tuntutan kehidupan sehari-hari.
Fenomena ini menjadi semakin umum, terutama di negara-negara dengan struktur keluarga yang masih sangat bergantung pada hubungan antar-generasi. Generasi sandwich sering kali harus berjuang mengatur keuangan, mempersiapkan dana pendidikan anak-anak, hingga merencanakan perawatan bagi orang tua, yang semuanya membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang cermat.
Generasi ini, sejatinya, terbagi ke dalam tiga kategori utama yang menggambarkan seberapa besar tanggungan yang mereka hadapi. Masing-masing kategori memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai beban yang harus ditanggung oleh mereka yang berada dalam kondisi ini. Berikut penjelasan mengenai tiga kategori tersebut.
Traditional Sandwich Generation
Mereka yang masuk dalam kategori ini menanggung beban hidup orangtuanya, sekaligus pasangan dan anaknya. Tipe ini merupakan tipe yang seringkali diperbincangkan karena merupakan tipe umum dan sering menjadi studi kasus para perencana keuangan.
Club Sandwich Generation
Beban club sandwich generation tentu lebih besar ketimbang yang tradisional. Hal itu disebabkan karena, club sandwich menanggung beban keuangan keluarga di atas orangtuanya yang tidak lain adalah kakek-neneknya. Dan bukan tidak mungkin, bisa saja mereka menanggung biaya hidup cucu-cucunya apabila mereka sudah memiliki cucu. Generasi sandwich yang satu ini umumnya berasal dari seseorang yang lahir dari keluarga besar.
Open Faced Sandwich Generation
Kalau yang satu ini, umumnya adalah mereka yang sudah berkeluarga tapi belum memiliki anak. Namun pastinya, mereka harus menanggung beban orangtua. Sekilas, beban keuangan mereka memang lebih kecil ketimbang tipe tradisional dan club sandwich. Mereka masih bisa melakukan ancang-ancang dalam hal keuangan untuk mengantisipasi masalah ini jika mereka memiliki momongan di kemudian hari.
Berdasarkan penjelasan di atas, generasi sandwich memang menghadapi berbagai tantangan baik dari segi keuangan maupun emosional. Dengan demikian, pemahaman mengenai tiga kategori utama generasi ini akan membantu dalam merencanakan strategi keuangan yang lebih efektif. Lebih dari itu, para generasi sandwich juga dituntut untuk belajar mengelola waktu dan emosi dengan bijak. Mereka perlu mencari keseimbangan antara memenuhi kebutuhan finansial keluarga dengan merawat kesehatan mental dan emosional mereka sendiri.
Dalam konteks Indonesia, fenomena generasi sandwich juga sejalan dengan budaya dan nilai-nilai keluarga yang kuat. Keluarga di Indonesia seringkali dianggap sebagai inti dari kehidupan sosial, dan kewajiban untuk merawat orang tua dihargai tinggi. Oleh karena itu, generasi sandwich di Indonesia juga harus menghadapi tuntutan yang serupa dengan generasi di negara-negara lain.
Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan yang bijaksana adalah dengan menggali sumber daya dan dukungan yang tersedia. Penting bagi generasi sandwich untuk memanfaatkan berbagai program pemerintah yang mendukung kesejahteraan keluarga, seperti program perawatan lanjut usia dan bantuan pendidikan. Selain itu, membangun jaringan dukungan sosial dan finansial di lingkungan sekitar juga dapat menjadi strategi efektif dalam mengelola beban generasi sandwich.
Selain itu, pengetahuan akan berbagai instrumen keuangan, seperti asuransi, investasi, dan perencanaan pensiun, juga akan menjadi modal penting bagi generasi sandwich. Dengan merencanakan keuangan secara bijaksana, mereka dapat menjaga stabilitas finansial keluarga di tengah tantangan generasi sandwich.
Dalam upaya memperkuat kesejahteraan generasi sandwich, penting bagi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan perhatian khusus. Langkah-langkah kebijakan yang mendukung kesejahteraan keluarga, seperti pemberian tunjangan perawatan lanjut usia dan program bantuan pendidikan, akan memberikan dampak positif bagi generasi sandwich.