8 Kebiasaan Sehari-hari yang Menguras Energi

Tanggal: 18 Agu 2025 08:28 wib.
Apakah Anda sering merasa lelah meski sudah tidur semalaman? Jika ya, mungkin kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele justru menjadi penyebab utamanya. Kebiasaan-kebiasaan ini, meski terlihat tidak berbahaya, seperti melewatkan sarapan, mengonsumsi terlalu banyak kopi, atau menghabiskan waktu berjam-jam dengan gadget, dapat berakumulasi dan menimbulkan masalah besar pada tingkat energi Anda.

Mungkin sudah saatnya Anda berhenti menyalahkan faktor eksternal seperti usia, pekerjaan, atau bahkan cuaca. Sebaiknya, Anda melakukan evaluasi terhadap rutinitas harian Anda. Berikut ini adalah delapan kebiasaan yang tanpa sadar mungkin telah menguras energi Anda secara signifikan.

1. Jadwal Tidur yang Tidak Teratur
Sebuah studi yang diterbitkan oleh NCBI menunjukkan bahwa ritme sirkadian tubuh—jam biologis yang mengatur siklus tidur dan waktu bangun—memerlukan konsistensi. Tidur pada waktu yang berbeda setiap malam dan bangun siang di akhir pekan bukanlah fleksibilitas yang sehat. Hal tersebut justru membingungkan tubuh, sehingga mengakibatkan lesu di pagi hari, energi yang menurun, dan kesulitan tidur pada malam harinya. Menjaga waktu tidur dan bangun yang tetap dapat membantu memulihkan energi tubuh dengan lebih stabil.

2. Melewatkan Sarapan
Sarapan berfungsi untuk memecah puasa yang terjadi semalaman dan mengisi kembali energi tubuh. Mengabaikan waktu sarapan sama dengan berenergi kosong, yang dapat memperlambat metabolisme dan menyulitkan otak untuk fokus. Sebagai alternatif, pilihlah pilihan sarapan yang kaya protein seperti telur atau yogurt Yunani, dikombinasikan dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum utuh atau oatmeal. Itu memberikan energi yang lebih stabil dibandingkan makanan manis yang bersifat sementara.

3. Terlalu Banyak Gula
Meskipun gula terkadang dicap sebagai 'energi instan', kenyataannya konsumsinya hanya memberikan dampak jangka pendek. Menurut penelitian dari cdc.gov, makanan yang mengandung gula tinggi cenderung menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti penurunan drastis, sehingga membuat tubuh sulit untuk bangkit kembali. Akibatnya, rasa lapar yang sering muncul bisa memicu ketergantungan pada gula. Gantilah camilan manis tersebut dengan buah-buahan, kacang-kacangan, atau cokelat hitam untuk menjaga energi tetap stabil.

4. Kehidupan yang Sedentary  
Terlalu lama duduk juga dapat mengurangi aliran darah serta pengiriman oksigen ke otak dan otot. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan kekakuan, kelelahan, dan suasana hati yang mendung karena kurangnya produksi endorfin. Menghabiskan 20 hingga 30 menit untuk olahraga ringan, seperti berjalan cepat atau melakukan yoga, dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menyegarkan pikiran. Berdiri dan bergerak setiap jam juga memiliki dampak positif yang signifikan.

5. Kurang Minum Air
Karena sebagian besar komposisi tubuh manusia adalah air, dehidrasi ringan pun dapat berfungsi sebagai pemicu gejala negatif, seperti sakit kepala, kabut otak, serta terkurasnya kewaspadaan. Sayangnya, banyak orang sering kali salah mengira rasa haus sebagai tanda lapar, sehingga lupa untuk minum. Menggunakan botol air yang dapat diisi ulang dan menempatkannya di dekat Anda sepanjang hari dapat membantu. Menambahkan irisan lemon atau mentimun dapat menjadikan air minum lebih menarik.

6. Konsumsi Kafein Berlebihan  
Meskipun kafein dapat menjadi penyelamat energi, penggunaannya yang berlebihan justru dapat mengganggu kualitas tidur. Penelitian dari sleep foundation mengindikasikan bahwa kafein yang berlebihan dapat menghalangi tidur nyenyak yang diperlukan untuk pemulihan tubuh. Hasilnya, keesokan harinya Anda bisa merasa lebih lelah dan kembali butuh kafein. Batasi konsumsi kafein setelah pukul 14.00 dan ganti dengan teh herbal di malam hari untuk membantu tidur lebih nyenyak.

7. Terlalu Banyak Menggunakan Gadget 
Cahaya biru dari perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop dapat menekan produksi melatonin yang penting untuk tidur. Aktivitas seperti scrolling media sosial larut malam dapat mengganggu waktu tidur, sehingga mengurangi kualitas tidur Anda pada keesokan harinya. Sebaiknya, atur waktu "matahari terbenam digital" setidaknya satu jam sebelum tidur, dan alihkan perhatian ke kegiatan lain seperti membaca buku, menulis jurnal, atau mendengarkan musik merdu.

8. Stres Kronis  
Stres yang berkepanjangan bukan hanya masalah emosional, tetapi juga berdampak fisik pada tubuh. Ketika stres meningkat, kortisol, hormon yang berhubungan dengan stres, dapat menyebabkan kelelahan, irritabilitas, dan sulit fokus. Berlatihlah mindfulness, melakukan pernapasan yang dalam, atau meluangkan waktu untuk meditasi singkat setiap hari untuk menurunkan kadar stres dan memulihkan energi mental Anda.

Kebiasaan-kebiasaan ini ternyata memiliki pengaruh besar terhadap tingkat energi Anda. Dengan memperhatikan dan mengubah sedikit demi sedikit, Anda bisa menciptakan rutinitas yang lebih sehat dan menyegarkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved