Sumber foto: Canva

7 Kesalahan Sepele Saat Minum Air yang Sering Kita Lakukan

Tanggal: 8 Jul 2025 09:33 wib.
Air adalah elemen vital bagi kehidupan. Tubuh kita sebagian besar terdiri dari air, dan setiap fungsi biologis bergantung padanya. Kita tahu pentingnya hidrasi, namun tanpa disadari, ada beberapa kesalahan sepele saat minum air yang justru bisa menghambat manfaat maksimal yang seharusnya kita dapatkan. Kesalahan-kesalahan ini sering diabaikan, padahal dampaknya bisa memengaruhi efektivitas hidrasi dan bahkan kesehatan jangka panjang.

1. Minum Terlalu Banyak dalam Sekali Waktu

Kebanyakan orang berpikir bahwa semakin banyak air yang diminum dalam waktu singkat, semakin baik. Faktanya, minum air dalam jumlah sangat besar sekaligus dapat membanjiri ginjal dan berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sebuah kondisi langka namun serius yang disebut hiponatremia. Tubuh kita lebih efektif menyerap air saat dikonsumsi dalam jumlah sedang namun teratur sepanjang hari, bukan dalam satu sesi besar. Lebih baik minum segelas atau dua gelas air setiap beberapa jam daripada menghabiskan sebotol besar dalam sekali teguk.

2. Hanya Minum Saat Merasa Haus

Rasa haus adalah sinyal tubuh bahwa kita sudah sedikit dehidrasi. Mengandalkan rasa haus sebagai satu-satunya indikator untuk minum air berarti kita sudah berada di belakang jadwal hidrasi yang optimal. Untuk menjaga fungsi tubuh berjalan lancar, penting untuk minum air secara proaktif, bahkan sebelum rasa haus muncul. Biasakan untuk minum air di sela-sela waktu makan, setelah bangun tidur, dan sebelum serta sesudah berolahraga.

3. Mengabaikan Kualitas Air Minum

Tidak semua air sama. Kualitas air minum memiliki dampak signifikan pada kesehatan. Air keran yang tidak diolah dengan baik mungkin mengandung kontaminan, sementara air kemasan bisa saja berasal dari sumber yang kurang jelas atau disimpan dalam botol plastik yang terpapar panas berlebihan. Penting untuk memastikan air yang dikonsumsi bersih, aman, dan bebas dari zat berbahaya. Pertimbangkan penggunaan filter air atau memilih merek air minum kemasan yang terpercaya dengan standar kualitas yang jelas.

4. Terlalu Bergantung pada Minuman Manis atau Berkafein untuk Hidrasi

Banyak orang salah mengira kopi, teh manis, soda, atau jus kemasan sebagai sumber hidrasi yang baik. Padahal, minuman manis seringkali mengandung gula tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan bahkan dehidrasi lebih lanjut karena efek diuretik kafein pada beberapa minuman. Sementara jus buah alami memang mengandung air, kandungan gulanya juga tinggi. Untuk hidrasi yang efektif, air putih polos adalah pilihan terbaik. Minuman berkafein atau manis sebaiknya dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti air.

5. Minum Air Dingin atau Es Saat Makan

Meskipun menyegarkan, minum air es atau air dingin saat makan dapat memengaruhi proses pencernaan. Suhu dingin dapat mengerutkan pembuluh darah di sekitar saluran pencernaan, yang berpotensi memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Beberapa ahli kesehatan menyarankan minum air dengan suhu ruangan atau sedikit hangat saat makan untuk membantu pencernaan berjalan lebih lancar.

6. Melupakan Hidrasi Saat Cuaca Dingin atau Tidak Aktif

Seringkali kita hanya teringat untuk minum air saat cuaca panas atau setelah berolahraga intens. Padahal, tubuh tetap kehilangan cairan bahkan saat kita tidak aktif atau saat cuaca dingin. Pernapasan, buang air kecil, dan aktivitas metabolisme dasar terus mengeluarkan cairan dari tubuh. Dehidrasi ringan tetap bisa terjadi dan memengaruhi tingkat energi, konsentrasi, dan fungsi organ. Tetaplah minum air secara teratur, terlepas dari suhu lingkungan atau tingkat aktivitas fisik.

7. Tidak Menyesuaikan Asupan Air dengan Kebutuhan Tubuh

Kebutuhan hidrasi setiap individu bisa berbeda-beda. Faktor seperti tingkat aktivitas fisik, iklim, kondisi kesehatan (misalnya demam atau diare), dan bahkan jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi berapa banyak air yang dibutuhkan tubuh. Orang yang berolahraga intens atau tinggal di iklim panas tentu membutuhkan lebih banyak air daripada orang yang relatif tidak aktif di iklim sejuk. Tidak menyesuaikan asupan air dengan kebutuhan spesifik tubuh dapat menyebabkan dehidrasi atau, dalam kasus yang jarang, overhidrasi.

Meskipun terlihat sepele, kesalahan-kesalahan ini dapat mengurangi efektivitas upaya hidrasi dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Mulailah memperhatikan bagaimana minum air, bukan hanya berapa banyak, untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved