Sumber foto: Canva

7 Hal Penting yang Harus Dicatat Ketika Membeli Rumah Bekas

Tanggal: 14 Jul 2025 17:15 wib.
Membeli rumah itu, mau baru atau bekas, rasanya campur aduk antara senang, deg-degan, dan bikin pusing. Apalagi kalau pilihannya jatuh ke rumah bekas, ada banyak hal tak terduga yang bisa muncul. Keputusan ini bukan cuma soal harga, tapi juga investasi jangka panjang yang melibatkan kenyamanan dan keamanan. Jadi, sebelum tanda tangan akta jual beli, ada beberapa poin krusial yang wajib sekali diperhatikan biar tidak menyesal di kemudian hari.

1. Kondisi Fisik Bangunan Secara Menyeluruh

Ini adalah hal pertama yang harus jadi perhatian utama. Jangan cuma terpukau sama cat baru atau dekorasi yang cantik. Periksa kondisi struktural bangunan: apakah ada retakan besar di dinding atau pondasi? Perhatikan juga atap dan plafon; adakah noda air yang menandakan kebocoran? Lantai, kusen pintu, dan jendela juga perlu dicek apakah masih kokoh atau sudah lapuk. Seringkali, masalah kecil yang terabaikan bisa jadi biaya renovasi besar di masa depan. Idealnya, ajaklah seorang ahli konstruksi atau arsitek untuk melakukan inspeksi menyeluruh biar tahu persis "penyakit" tersembunyi rumah tersebut.

2. Sistem Kelistrikan dan Saluran Air

Dua sistem vital ini seringkali terabaikan tapi dampaknya besar. Pastikan instalasi listrik di rumah bekas itu aman dan sesuai standar. Periksa kotak meteran, kondisi kabel, serta jumlah stop kontak di setiap ruangan. Jangan sampai nanti sering jeglek atau bahkan berisiko korsleting. Begitu juga dengan saluran air bersih dan pembuangan. Pastikan tekanan air lancar, tidak ada pipa bocor, dan sistem pembuangan berfungsi baik tanpa bau tidak sedap atau genangan. Cek juga kondisi tangki air atau pompa air jika ada. Masalah pada sistem ini bisa sangat merepotkan dan mahal untuk diperbaiki.

3. Lingkungan dan Aksesibilitas Lokasi

Rumah adalah bagian dari lingkungan. Perhatikan suasana sekitar rumah: apakah tenang atau bising? Bagaimana dengan keamanan lingkungan? Cek juga aksesibilitas ke fasilitas umum penting seperti pasar, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, atau akses transportasi publik. Pertimbangkan juga risiko bencana alam di area tersebut, seperti banjir atau longsor, terutama jika di daerah perbukitan atau dekat sungai. Lingkungan yang nyaman dan aman akan sangat memengaruhi kualitas hidup penghuni. Jangan lupa perhatikan juga akses jalan menuju rumah; apakah cukup lebar dan mudah dilalui kendaraan.

4. Legalitas Dokumen dan Kepemilikan

Ini adalah aspek paling penting yang tidak boleh ditawar. Pastikan legalitas dokumen kepemilikan rumah itu sah dan tidak bermasalah. Cek Sertifikat Hak Milik (SHM) atau dokumen kepemilikan lainnya. Pastikan tidak ada sengketa tanah, rumah tidak dalam agunan bank lain tanpa pemberitahuan, atau masalah hukum lainnya. Periksa juga PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan bukti pembayaran yang lampau untuk memastikan tidak ada tunggakan. Lebih baik lagi, minta bantuan notaris atau PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) untuk membantu memverifikasi semua dokumen. Kesalahan di bagian ini bisa berujung pada masalah hukum yang panjang dan kerugian finansial besar.

5. Biaya Tambahan dan Pajak

Membeli rumah tidak hanya soal harga beli. Ada banyak biaya tambahan dan pajak yang harus diperhitungkan. Ini termasuk biaya notaris, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh) bagi penjual, biaya balik nama sertifikat, dan kemungkinan biaya renovasi yang diperlukan. Jangan sampai terkaget-kaget karena ada biaya tersembunyi yang belum diperhitungkan. Buatlah daftar anggaran yang komprehensif agar semua biaya terkait pembelian rumah bekas bisa diantisipasi dengan baik. Perhitungan yang matang akan mencegah overbudget.

6. Sejarah dan Riwayat Renovasi

Jika memungkinkan, cobalah mencari tahu sejarah rumah dan riwayat renovasi yang pernah dilakukan. Apakah rumah ini pernah mengalami masalah besar seperti kebakaran, gempa bumi, atau banjir? Apakah renovasi sebelumnya dilakukan secara profesional atau asal-asalan? Informasi ini bisa jadi petunjuk tentang potensi masalah di masa depan atau kualitas pengerjaan yang ada. Menanyakan kepada tetangga sekitar atau RT/RW setempat kadang bisa memberikan informasi yang jujur dan tak terduga tentang riwayat rumah tersebut. Informasi ini bisa membantu dalam pengambilan keputusan atau bahkan negosiasi harga.

7. Potensi Pengembangan atau Perbaikan di Masa Depan

Terakhir, pertimbangkan potensi pengembangan atau perbaikan di masa depan. Apakah rumah tersebut memungkinkan untuk ditambah kamar, direnovasi, atau ditingkat sesuai kebutuhan keluarga yang mungkin akan berkembang? Apakah ada ruang yang bisa diubah fungsinya jika diperlukan? Membeli rumah adalah keputusan jangka panjang, jadi melihat potensi adaptasi rumah terhadap kebutuhan masa depan itu penting. Pikirkan juga nilai investasi jangka panjang properti tersebut di masa depan; apakah lokasinya strategis dan akan terus berkembang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved