Sumber foto: iStock

5 Tempat Paling Kotor di Pesawat yang Wajib Kamu Hindari! Cari Tahu Kenapa

Tanggal: 4 Mei 2025 15:24 wib.
Bagi banyak orang, bepergian dengan pesawat terbang adalah pilihan utama untuk menghemat waktu dan mencapai tujuan dengan lebih efisien. Namun, meski menjadi pilihan transportasi yang praktis, pesawat terbang sering kali diabaikan dalam hal kebersihan. Faktanya, meski sudah dibersihkan secara rutin, pesawat bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, kondisi udara yang kering di kabin pesawat juga dapat memengaruhi tubuh kita, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelembapan di kabin pesawat terbang bisa sangat rendah, di bawah 20%, sementara kelembapan udara di rumah biasanya lebih dari 30%. Paparan udara yang terlalu kering ini memengaruhi lendir di saluran pernapasan kita, yang berfungsi sebagai garis pertahanan tubuh. Hal ini membuat penumpang pesawat lebih mudah jatuh sakit.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa tempat di dalam pesawat yang sangat kotor dan bisa menjadi sumber penyakit? Berikut ini adalah tempat-tempat yang paling kotor di pesawat yang wajib kamu waspadai, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh TIME.


1. Meja Baki Pesawat: Sarang Bakteri yang Terlupakan

Salah satu tempat yang paling kotor di pesawat adalah meja baki, atau tray table, yang ada di depan setiap kursi. Sebuah studi yang dilakukan oleh TravelMath pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa meja baki memiliki lebih banyak bakteri daripada tombol siram toilet. Menurut penelitian tersebut, meja baki memiliki 2.155 unit bakteri per inci persegi, jauh lebih banyak dibandingkan dengan tombol siram toilet yang hanya mengandung 127 unit bakteri per inci persegi.

Dr. Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Arizona, mengungkapkan bahwa meja baki dapat mengandung berbagai jenis virus dan bakteri berbahaya, seperti virus flu, norovirus (penyebab diare dan muntah), hingga bakteri super MRSA yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Hal ini terjadi karena petugas kebersihan pesawat tidak selalu memiliki cukup waktu untuk membersihkan meja baki dengan disinfektan yang tepat. Bahkan, mereka cenderung menggunakan pembersih umum yang tidak efektif membunuh kuman.

Untuk menghindari kontak langsung dengan bakteri, Dr. Michael Zimring, seorang dokter di Mercy Medical Center, Baltimore, menyarankan agar kamu membawa tisu basah untuk membersihkan meja baki atau menutupnya dengan alas sebelum digunakan. Atau, lebih baik lagi, makan makanan dalam wadah tertutup, seperti piring kertas atau kemasan, daripada langsung meletakkannya di meja baki.


2. Ventilasi Udara dan Gesper Sabuk Pengaman: Bakteri Tersembunyi di Tempat yang Sering Dipegang

Fitur pesawat yang sering digunakan, seperti ventilasi udara di atas kursi dan gesper sabuk pengaman, ternyata juga menjadi tempat yang penuh kuman. Menurut studi TravelMath, ventilasi udara di atas setiap kursi mengandung sekitar 285 unit bakteri per inci persegi, sedangkan gesper sabuk pengaman mengandung 230 unit bakteri. Bakteri ini dapat menyebar dengan mudah karena setiap penumpang pasti menyentuh gesper sabuk pengaman setidaknya dua kali selama penerbangan.

Gerba menyarankan untuk selalu membawa pembersih tangan atau hand sanitizer dan menggunakannya secara berkala setelah menyentuh area-area ini. Cara ini akan membantu mengurangi risiko terkontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.


3. Toilet Pesawat: Pusat Kuman yang Tak Terhindarkan

Meskipun sering dibersihkan oleh petugas kebersihan, toilet pesawat tetap menjadi tempat paling kotor di dalam pesawat. Dr. Gerba menyatakan bahwa toilet pesawat mengandung banyak bakteri, termasuk bakteri E.coli yang bisa menyebabkan diare. Bahkan, tombol pembilas toilet pesawat mengandung 265 unit bakteri per inci persegi, jauh lebih banyak daripada beberapa permukaan lain di dalam pesawat.

Masalahnya, ukuran wastafel yang kecil dan kondisi kabin yang sempit sering membuat penumpang tidak bisa mencuci tangan secara maksimal setelah menggunakan toilet. Oleh karena itu, untuk menghindari bakteri, Dr. Gerba menyarankan agar kamu menggunakan tisu untuk membuka pintu toilet dan menghindari menyentuh permukaan apa pun setelah mencuci tangan.


4. Kantong Sandaran Kursi: Tempat Sampah yang Sering Diabaikan

Kantong sandaran kursi, atau kantong di kursi depan, seringkali digunakan oleh penumpang untuk membuang sampah, tisu bekas, hingga popok bayi. Namun, banyak penumpang yang tidak menyadari bahwa kantong ini adalah tempat berkembang biaknya kuman. Sebuah penelitian dari Universitas Auburn mengungkapkan bahwa kuman MRSA dapat bertahan hingga tujuh hari di kain kantong sandaran kursi. Kuman ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi kulit yang serius.

Untuk menghindari terpapar kuman, Drexel University Medicine menyarankan untuk tidak menggunakan kantong sandaran kursi sebagai tempat sampah dan menghindari menyentuh permukaan tersebut sebanyak mungkin.


5. Kursi Lorong: Lebih Rentan Terkena Virus

Kursi lorong, meskipun memberikan kebebasan untuk berdiri, juga memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebarkan kuman. Zimring mengungkapkan bahwa bagian atas kursi lorong kemungkinan besar mengandung kuman dari penumpang yang berjalan melewati lorong dan berpegangan pada kursi. Banyak di antara penumpang yang baru saja keluar dari toilet dan membawa virus atau bakteri yang dapat menyebar ke penumpang lain.

Untuk menghindari terkena kuman, disarankan agar kamu tidak menyentuh bagian atas kursi lorong dan menghindari meletakkan wajahmu di sana saat tidur. Ini akan mengurangi risiko terinfeksi virus atau bakteri yang tersebar di pesawat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved