5 Tanda-tanda Kamu Mengalami Toxic Productivity

Tanggal: 17 Mar 2024 04:11 wib.
Apakah kamu merasa terus menerus tertekan untuk bekerja dan tidak pernah merasa cukup produktif? Mungkin kamu tengah mengalami kondisi yang disebut dengan Toxic Productivity . Toxic Productivity adalah kondisi dimana seseorang terlalu fokus pada produktivitas pada tingkat yang tidak sehat, sehingga mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik mereka. Berikut adalah 5 tanda bahwa kamu mungkin tengah mengalami Toxic Productivity.

 

1. Memiliki Obsesi terhadap Produktivitas

Jika kamu merasa bahwa tidak ada waktu untuk bersantai dan selalu memaksakan diri untuk terus produktif, itu adalah salah satu tanda kamu mengalami Toxic Productivity. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review menemukan bahwa 71% pekerja mengalami stres akibat tekanan untuk menunjukkan produktivitas yang tinggi.

 

2. Menyakiti Kesehatan Fisik dan Mental

Seorang workaholic cenderung mengorbankan kesehatan fisik dan mentalnya. Mengutip dari American Institute of Stress, 83% pekerja merasa stres di tempat kerja. Stres ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti insomnia, penyakit jantung, kecemasan, dan depresi.

 

3. Mengabaikan Self-Care

Toxic Productivity seringkali membuat seseorang mengabaikan kebutuhan self-care mereka. Mereka mungkin merasa bersalah ketika beristirahat atau berhenti sejenak dari pekerjaan. Selain itu, Self-Care seperti olahraga dan me time juga sering terlupakan. Menurut data dari World Health Organization, kekurangan Self-Care dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental sebesar 25%.

 

4. Kesulitan Menetapkan Batasan

Orang yang mengalami Toxic Productivity seringkali sulit menetapkan batasan antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka mungkin merasa tidak nyaman ketika tidak bekerja, bahkan saat sedang beristirahat. Menurut penelitian dari Journal of Occupational and Environmental Medicine, kesulitan menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat meningkatkan risiko burnout.

 

5. Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Workaholic cenderung terlalu keras pada diri sendiri, menuntut kesempurnaan dalam setiap hal yang mereka lakukan. Namun, sikap ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Menurut data dari Mental Health America, 72% pekerja merasa bahwa kesempurnaan yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang tidak perlu.

 

Mengatasi Toxic Productivity dengan Self-Care

Untuk mengatasi Toxic Productivity, penting untuk memprioritaskan self-care. Dengan memperhatikan kebutuhan diri kita, kita dapat mengurangi stres dan mengembalikan keseimbangan dalam kehidupan. Mulailah dengan menetapkan batasan antara kehidupan pribadi dan profesional, merencanakan waktu istirahat yang cukup, dan mempraktikkan self-care secara konsisten.

 

Selain itu, penting untuk mengubah budaya kerja yang mendorong Toxic Productivity. Perusahaan dapat memperhatikan kesejahteraan mental karyawan, memberikan jadwal kerja yang fleksibel, dan menyediakan dukungan untuk melindungi kesehatan mental karyawan.

 

Dalam kesimpulan, Toxic Productivity dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kondisi ini. Prioritaskan self-care, tetapkan batasan, dan ajak perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan. Ingatlah, produktivitas yang sehat datang dari keseimbangan antara bekerja dengan baik dan merawat diri dengan baik juga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved