5 Permainan Tradisional yang Hampir Punah

Tanggal: 18 Agu 2025 08:52 wib.
Permainan tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya suatu bangsa, termasuk Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman dan modernisasi, banyak permainan tradisional yang hampir punah. Di bawah ini adalah lima permainan tradisional Indonesia yang kini terancam hilang berikut penjelasan, alasan, dan penyebabnya.

1. Congklak

Congklak adalah permainan yang menggunakan papan kayu dan biji kacang, biasanya dimainkan oleh dua orang. Penjelasan mengenai permainan ini menyiratkan bahwa tujuan dari Congklak adalah mengumpulkan biji sebanyak mungkin ke dalam kantong akhir. Sayangnya, keberadaan Congklak semakin tergerus oleh permainan modern yang lebih menarik perhatian anak-anak. Alasan minimnya minat ini terkait dengan kurangnya edukasi mengenai permainan tradisional di sekolah dan lingkungan sekitar. Selain itu, banyak anak yang lebih memilih bermain game digital yang menawarkan grafik dan interaksi yang lebih canggih.

 2. Bola Kasti

Bola kasti merupakan permainan yang dimainkan di lapangan terbuka dengan dua tim. Penjelasannya adalah bahwa permainan ini mengandalkan kecepatan, ketangkasan, dan kerjasama tim untuk memukul dan menangkap bola. Meskipun bola kasti memiliki keasyikan tersendiri, alasannya tidak banyak lagi yang memainkannya karena munculnya olahraga modern seperti sepak bola dan basket yang lebih populer. Penyebabnya adalah kurangnya dukungan dari pihak sekolah untuk menggelar kompetisi bola kasti, yang membuat permainan ini punah perlahan-lahan.

 3. Gobak Sodor

Gobak Sodor adalah permainan kelompok yang terkenal di Indonesia yang melibatkan dua tim saling berhadapan. Penjelasan mengenai permainan ini menunjukkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menyentuh lawan tanpa tertangkap. Namun, permainan ini semakin jarang ditemui, dengan alasan utama intervensi teknologi dalam hidup anak-anak. Selain itu, kurangnya ruang yang memadai di perkotaan juga menjadi penyebab utama hilangnya permainan ini, di mana anak-anak lebih sulit menemui tempat yang cukup luas untuk bermain.

4. Petak Umpet

Petak umpet, atau hide and seek, adalah permainan yang diadakan di luar ruangan, di mana satu orang mencari yang lainnya yang bersembunyi. Penjelasan dari permainan ini menekankan pada unsur kedekatan sosial dan kreativitas dalam mencari tempat persembunyian. Sayangnya, banyak anak saat ini lebih memilih aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan, terutama yang melibatkan gadget. Alasan lainnya adalah perubahan dinamika lingkungan tinggal, di mana banyak kawasan permukiman menjadi lebih padat sehingga ruang untuk bermain menjadi terbatas. Penyebab kepunahan permainan ini juga termasuk kurangnya perhatian orang tua untuk mengajak anak-anak bermain permainan tradisional.

 5. Bentengan

Bentengan adalah permainan tradisional khas Indonesia yang juga melibatkan dua tim. Penjelasan dari permainan ini adalah bertujuan untuk memegang atau menguasai benteng lawan sambil melindungi benteng sendiri. Meski memiliki nilai-nilai yang baik seperti kerjasama dan strategi, alasan mengapa bentengan semakin jarang dimainkan adalah karena anak-anak lebih tertarik dengan permainan berbasis teknologi atau kompetisi kontemporer. Penyebab lainnya adalah kesulitan dalam menemukan anak-anak yang memiliki minat yang sama untuk berkumpul dan bermain di luar ruangan.

Sebagai budaya yang kaya, Indonesia memiliki banyak permainan tradisional yang seharusnya tetap dilestarikan. Namun, tergerusnya permainan tersebut oleh modernisasi menjadi tantangan yang perlu diperhatikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved