5 Kesalahan Finansial Fatal Kelas Menengah yang Dibongkar Warren Buffett—Nomor 3 Sering Dianggap
Tanggal: 18 Apr 2025 18:18 wib.
Di tengah gejolak ekonomi global dan tekanan hidup yang semakin meningkat, mengatur keuangan secara bijak bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Banyak orang, terutama dari kalangan kelas menengah, sering kali terjebak dalam gaya hidup konsumtif tanpa disadari. Di sinilah nasihat dari investor kawakan Warren Buffett menjadi oase di tengah padang pasir pengeluaran yang tak terkendali.
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett tidak hanya terkenal karena kekayaannya, tetapi juga karena gaya hidupnya yang sederhana dan prinsip keuangannya yang membumi. Buffett telah lama menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan, terutama bagi masyarakat kelas menengah yang kerap berada di zona abu-abu antara hidup berkecukupan dan hidup berlebihan.
Berikut lima jenis pengeluaran yang menurut Warren Buffett sebaiknya dihindari oleh kelas menengah jika ingin membangun kondisi keuangan yang sehat dan berkelanjutan:
1. Membeli Mobil Baru: Tampak Mewah, Tapi Merugikan
Banyak orang menganggap mobil baru sebagai simbol kesuksesan. Padahal menurut Buffett, membeli mobil baru adalah salah satu keputusan finansial paling buruk, terutama untuk kalangan menengah. Mengapa?
Mobil adalah aset yang cepat sekali mengalami depresiasi. Dalam tahun pertama, nilai mobil bisa turun hingga 20%, dan dalam lima tahun, penurunan bisa mencapai 60%. Artinya, Anda membayar mahal untuk sesuatu yang nilainya terus menyusut. Buffett sendiri lebih memilih mobil bekas dalam kondisi baik yang masih bisa berfungsi dengan optimal—praktis dan tetap hemat.
2. Berlangganan Layanan Digital atau Premium yang Tak Terpakai
Era digital membawa kemudahan sekaligus jebakan. Layanan streaming video, musik, aplikasi premium, hingga keanggotaan gym menjadi pengeluaran bulanan yang seolah kecil, tapi jika dijumlahkan bisa sangat signifikan.
Buffett mengingatkan bahwa membayar untuk sesuatu yang jarang dipakai sama saja dengan membuang uang. Sebelum melanjutkan berlangganan, evaluasi apakah layanan tersebut benar-benar bermanfaat dan digunakan secara maksimal. Jika tidak, saatnya berhenti. “Kalau Anda membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, nanti Anda akan terpaksa menjual sesuatu yang dibutuhkan,” ujar Buffett.
3. Membeli Rumah Lebih Besar dari yang Diperlukan
Punya rumah sendiri memang impian banyak orang. Namun Buffett memperingatkan agar tidak terus mengejar rumah yang lebih besar dan lebih mewah hanya karena ingin "naik kelas." Kebiasaan ini bisa membebani keuangan secara jangka panjang.
Biaya rumah besar tidak hanya terletak pada cicilan. Pajak, perawatan, listrik, air, dan biaya lain akan meningkat drastis. Buffett sendiri masih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska, yang dibelinya pada 1958. Pendekatannya? Fokus pada kenyamanan dan kebutuhan, bukan gengsi.
4. Barang Murah Berkualitas Rendah: Hemat Tapi Jangka Pendek
Membeli barang murah sering dianggap sebagai langkah penghematan. Namun, menurut Buffett, ini justru bisa menjadi bumerang. Barang berkualitas rendah cenderung cepat rusak, sehingga harus diganti lebih sering. Akhirnya, pengeluaran justru lebih besar dari membeli barang berkualitas sejak awal.
Mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga gadget—prioritaskan kualitas. Dengan begitu, Anda tidak hanya lebih hemat dalam jangka panjang, tapi juga mendukung prinsip konsumsi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.
5. Menghabiskan Uang untuk Judi atau Tiket Lotere
Salah satu kebiasaan paling merugikan menurut Buffett adalah membeli tiket lotere atau berjudi. Aktivitas ini mencerminkan harapan akan kekayaan instan, padahal probabilitas untuk menang sangat kecil.
“Judi dan lotere adalah pajak bagi orang yang tidak mengerti matematika,” ungkap Buffett secara blak-blakan. Daripada mengandalkan keberuntungan, ia menyarankan agar uang yang dimiliki diinvestasikan secara bijak untuk membangun kekayaan perlahan tapi pasti.