Sumber foto: iStock

5 Cara Bijak Resign Tanpa Merusak Reputasi Karier Anda

Tanggal: 27 Jan 2025 20:01 wib.
Lingkungan kerja yang tidak kondusif seperti jenjang karier yang kabur, promosi tanpa s5 Cara Bijak Resign Tanpa Merusak Reputasi Karier Anda

istem merit, hingga kekerasan fisik, sering kali mendorong karyawan untuk mengundurkan diri. Meski begitu, keputusan resign sebaiknya tidak dilakukan secara emosional. Bertindak sembrono seperti meninggalkan pekerjaan tanpa berpamitan atau memberikan penjelasan dapat berdampak buruk pada reputasi profesional Anda di masa depan.

Menurut Keita Williams, pendiri Success Bully, sebuah perusahaan pembinaan karier di Amerika Serikat, meski perlakuan perusahaan terhadap karyawan terasa mengecewakan, penting untuk tetap bersikap bijaksana saat mengundurkan diri. Cara ini akan menjaga citra profesional Anda dan membuka peluang untuk menjalin relasi yang baik di kemudian hari.

Resign dengan Rasa Syukur

Williams menegaskan, prinsip utama dalam mengundurkan diri adalah membungkus keputusan tersebut dengan rasa syukur. "Dalam momen kekecewaan atau kemarahan mendalam, justru di situlah prinsip ini harus diterapkan," katanya, dikutip dari CNBC Make It. Dengan bersikap profesional, Anda menunjukkan penghargaan atas pengalaman yang telah Anda dapatkan, terlepas dari situasi buruk yang mungkin dialami.

Kunci utama dari resign yang bijak adalah ucapan sederhana namun bermakna, seperti "Terima kasih atas kesempatan ini." Menurut Williams, pernyataan ini menunjukkan bahwa Anda tetap menghargai pengalaman yang diperoleh selama bekerja, meskipun Anda tidak lagi berada di perusahaan tersebut. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja akan sangat membantu dalam perjalanan karier Anda di masa depan.

Seni Menyusun Surat Resign

Ketika menulis surat resign, fokuslah pada hal-hal positif yang telah Anda pelajari selama bekerja. Sebagai contoh, gunakan kalimat seperti:
"Terima kasih atas kesempatan ini. Saya belajar [sebutkan keterampilan yang Anda kembangkan] dan tumbuh dalam [pelajaran yang Anda peroleh]. Saya berharap dapat menjaga hubungan baik ini di masa depan."

Kalimat seperti ini tidak hanya mencerminkan profesionalitas, tetapi juga memberikan kesan bahwa Anda adalah seseorang yang menghargai pengalaman dan relasi kerja.

Mengaitkan Resign dengan Tujuan Jangka Panjang

Matt Abrahams, seorang pakar komunikasi dari Universitas Stanford, menyarankan agar pengunduran diri dikaitkan dengan misi atau hasrat jangka panjang. Langkah ini dapat membantu Anda terlihat lebih cerdas dan berorientasi masa depan. Misalnya, sampaikan bahwa posisi baru yang Anda ambil menawarkan peluang untuk mengembangkan keterampilan atau minat tertentu yang belum tersedia di perusahaan lama.

Jika perasaan diremehkan di tempat kerja menjadi alasan utama resign, cobalah mengalihkan fokus pada membangun citra diri sebagai seorang profesional. Abrahams menekankan pentingnya menjaga persepsi positif tentang diri sendiri. "Pikirkan diri Anda sebagai sebuah merek yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Tanggapan Anda terhadap situasi harus mencerminkan bagaimana Anda ingin diingat," ujarnya.

Mengelola Emosi Saat Resign

Resign dari pekerjaan, terutama dalam situasi yang penuh tekanan, dapat memicu emosi yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan menjaga tutur kata saat berbicara dengan atasan atau rekan kerja. Hindari mengungkapkan keluhan secara langsung, karena hal ini dapat memberikan kesan negatif yang merugikan Anda di kemudian hari.

Cobalah untuk merancang ucapan yang fokus pada peluang baru, bukan pada keluhan terhadap perusahaan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya terlihat profesional, tetapi juga memberikan kesan bahwa Anda adalah individu yang selalu mencari peluang untuk berkembang.

5 Langkah Bijak untuk Resign



Sampaikan Terima Kasih
Ucapkan terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang telah Anda peroleh di perusahaan tersebut.


Fokus pada Hal Positif
Soroti keterampilan yang telah Anda kembangkan dan pelajaran yang Anda pelajari selama bekerja.


Jelaskan Alasan dengan Bijak
Kaitkan resign Anda dengan tujuan jangka panjang, seperti pengembangan diri atau peluang yang lebih baik.


Jaga Hubungan Baik
Pastikan untuk berpamitan secara profesional dengan atasan dan rekan kerja agar relasi tetap terjaga.


Tetap Tenang dan Profesional
Hindari meluapkan emosi negatif saat berbicara tentang perusahaan lama. Jaga citra diri Anda sebagai seorang profesional.

Copyright © Tampang.com
All rights reserved