25% Generasi Z Mengaku Memerlukan Terapis untuk Mengatasi Stres Pada Musim Pengisian Pajak

Pajak bukanlah hal yang menyenangkan bagi siapa pun, tetapi bisa menjadi sangat stres bagi generasi muda, banyak di antaranya mungkin belum pernah melakukan pengisian pajak sebelumnya.

Bahkan, 1 dari 4 pemungut pajak Generasi Z mengatakan bahwa mereka akan memerlukan seorang terapis untuk mengatasi stres musim pengisian pajak, menurut survei terbaru Cash App Taxes. Selain itu, 54% mengatakan bahwa pengisian pajak entah membawa mereka menangis di masa lalu atau mereka memperkirakan akan menangis tahun ini.

Richard Pianoforte, direktur manajer pajak di Fiduciary Trust International, terkejut bahwa angka tersebut tidak lebih tinggi.

"Saya memiliki anak-anak dalam kelompok usia tersebut ... dan saya tidak berpikir mereka siap untuk itu, sekolah tidak mempersiapkan mereka untuk itu, dan itu sangat bisa dimengerti," katanya.

Bahkan, mengetahui dokumen apa yang Anda butuhkan untuk mengisi pajak dapat menimbulkan kecemasan, dengan 62% pemungut pajak baru mengatakan bahwa mereka tidak yakin dari mana mendapatkan W-2 atau 1099 mereka.

Generasi Z, yang umumnya terdiri dari orang-orang yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, mungkin tidak memiliki pengalaman pengisian pajak sebelumnya dan tidak mendapat persiapan yang memadai dari sekolah atau lingkungan sekitar. Sebagian besar dari mereka telah tumbuh dalam era teknologi yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi dengan mudah namun kurangnya pengetahuan tentang pengisian pajak dapat menjadi beban yang menambah stres di tengah-tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan.

Menurut survei yang dilakukan oleh Cash App Taxes, banyak dari generasi Z merasa kebingungan tentang proses pengisian pajak, terutama bagi pemegang pajak baru, dan merasa perlu untuk mendapatkan bantuan psikologis dalam menghadapi beban stres yang diakibatkan oleh pengisian pajak. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli pajak dan psikolog untuk membantu mereka dalam mengatasi stres ini.

Kenangan atas tekanan psikologis yang dihubungkan dengan pengisian pajak di masa lalu atau kekhawatiran akan tekanan tersebut di masa depan dapat menjadi landasan bagi generasi Z untuk membutuhkan dukungan emosional, seperti konseling atau terapi. Kekhawatiran akan kesalahan dalam pengisian pajak pun dapat meningkatkan stres, terlebih ketika mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam urusan pajak.

Pendidikan yang memadai tentang cara mengatasi stres dan tekanan yang dapat muncul selama proses pengisian pajak, serta manajemen emosi, perlu diberikan kepada generasi muda ini guna membantu mereka menghadapi stres yang tak terhindarkan saat memasuki tahap kehidupan yang lebih mandiri. Membuka akses bagi mereka untuk mendapat bantuan psikologis juga dapat menjadi solusi yang baik untuk meringankan beban stres yang mereka rasakan saat menghadapi tugas-tugas dewasa seperti pengisian pajak.

Dengan demikian, perhatian terhadap dukungan emosional bagi generasi Z dalam menghadapi pengisian pajak bisa menjadi kunci untuk membantu mereka mengatasi stres yang diakibatkan oleh tugas ini. Diperlukan pendekatan yang holistik, yang mencakup pendidikan tentang pengisian pajak, manajemen emosi, serta akses terhadap bantuan psikologis, untuk membantu mereka merasa lebih siap dan mengurangi tekanan yang dirasakan saat menghadapi musim pengisian pajak.