15 Teori Perkembangan Anak Menurut Ahli
Tanggal: 31 Mar 2018 18:19 wib.
Perkembangan merupakan tahap perubahan yang terjadi pada individu dan dinilai secara fisik, psikis, sosial, dan lainnya. Perkembangan yang paling cepat dan terkait pada banyak komponen terjadi pada usia anak- anak. Proses perkembangan dimasa ini masih bisa dipengaruhi oleh faktor faktor dari luar yang membantu membentuk karakter dan komponen perkembangan lainnya agar menjadi pribadi yang baik. Berikut teorinya menurut lansiran dosenpsikologi.com
Menurut Monks, dkk
Monks, dkk menyatakan perkembangan merupakan suatu proses menuju kesempurnaan yang tidak bisa terulang kembali. Perkembangan diartikan sebagai suatu perubahan yang bersifat tetap dan tidak bisa kembali. misalnya perkemangan secara fisik, perubahan bentuk dan fungsi fisiologis akan berubah sejak anak- anak dan terus tumbuh ke arah menjadi manusia dewasa.
Seifert dan Hoffnung
Mereka mengartikan perkembangan sebagai perasaan yang tumbuh pada seseorang dan mengakibatkan perubahan jangka panjang, pola berfikir, hubungan sosial, dan skil motorik. Seifert dan Hoffnung melibatkan beberapa unsur dalam perkembangan. Pada anak, perkembangan mengakibatkan perubahan pada kematangan tingkat berfikir, interaksi sosial, dan semakin matangnya fungsi motorik.
Desmita
Mengartikan bahwa perkembangan mencakup perubahan fisik, dan didalamnya perubahan terjadi secara terus menerus dari fungsi jasmaniah dan rohaniahnya menuju tahap yang lebih matang.
Arnold Gisel
Perkembangan merupakan proses pendewasaan atau kematangan secara fisiologi. Arnold membagi tahapan perkembangan pada anak ke dalam lima tahap.
Robert Havighurst
Perkembangan pada anak dipengaruhi oleh faktor penting yaitu lingkungan. Robert berfokus pada tempat dimana anak tumbuh dan meliputi keadaan dalam lingkungan tersebut. Robert mengatakan pada anak, tugas perkembangan hanya dipelajari satu kali saja seperti berjalan, berlari, menyebutkan nama, dan sebagainya. Robert mengatakan bahwa lingkungan sekeliling tempat tinggal anak tersebut dan juga peran dari orang tuanya. Robert juga mengutarakan bahwa tugas perkembangan anak dipelajari hanya sekali seperti berjalan, berlari, dan lainnya.
Erik Erikson
Perkembangan menurut Erikson dikenal dengan teori perkembangan psiko sosial. Teori perkembangan psiko sosial ini salah satu yang terbaik. Erikson memiliiki kepercayaan bahwa kepribadian manusia berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu komponen dari teori psiko sosial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego merupakan perasaan yang berkembang dari interaksi sosial. Perkembangan ego berubah berdasarkan pengalaman, interaksi sosial, dan informasi informasi baru yang didapatkan.
Harlock
Menurut Harlock, Perkembangan merupakan rangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari interaksi atau pengalaman. Hal tersebut menyebabkan perubahan yang dapat dirasakan. Semakin banyaknnya pengalaman hidup dan interaksi dengan sosial, maka perubahan yang dialami juga semakin bervariasi.
Santrok Yussen
Perkembangan merupakan pola yang berkembang terus menerut sepanjang hayat. Perubahan ini berlangsung sampai menimbulkan sifat sifat baru dalam diri individu. Misalnya sifat egois pada anak- anak, akan berkembang setelah mengenal interaksi sosial dan saling membutuhkan antar manusia sehingga merubah sikap tersebut.
McLeod
Perkembangan merupakan tahap pertumbuhan yang ditentukan oleh ukuran, jumlah, arti penting dan merupakan tahapan perkembangan.
Menurut Piaget
Piaget melakukan pengamatan dan juga wawancara pada anak usia 4- 12 tahun dan menyatakan bahwa anak memiliki dua step perkembangan berkaitan dengan moralitas, yaitu:
Step Moralitas Heterogen: Step ini merupakan step pertama dalam tahap perkembangan moral. Anak mampu berfikir bahwa peraturan dan keadilan merupakan sesuatu yang dikontrol oleh orang lain dan tidak dapat dirubah, peraturan dibuat oleh orang dewasa, dan terdapat batasan- batasan yang tidak boleh dilanggar.
Step Moralitas Otonomi: Step ini ada pada anak usia 7- 10 tahun dan berada dalam periode transisi. Anak menunjukkan ciri perkembangan moral. Anak memahami aturan dan mulai menilai konsekuensi tindakan dan mampu mempertimbangkan keputusan. Pada periode ini, karena pemahaman anak terhadap pelanggaran sudah baik, maka anak merasa takut untuk melanggar peraturan.
Menurut Kohlberg
Kohlberg juga menyatakan teori perkembangan melalui beberapa tahapan. Kohlberg menyatakan terdapat tiga tingkatan dan masing- masing memiliki dua tahap.
Moralitas Prakonvensional: Pada tingkat ini merupakan tingkat terendah dari perkembangan moral yaitu dengan memberikan reward atas ketercapaian dan hukuman atas keburukan.
Step 1, Pada step ini anak memiliki kepatuhan terhadap aturan karena memahami hukuman dan menjadikan mereka takut untuk tidak mematuhi aturan.
Step 2, Pada step ini anak berfikir individual atau mementingkan diri sendiri. Anak merasa apa yang dia lakukan benar karena selalu mendapatkan reward.
Moralitas Konvensional: Pada tingkat kkonvensional ini, terjadi pada anak yang sudah beranjak remaja atau pada orang dewasa. Anak menilai tindakan yang dilakukannya dan membandingkan dengan pandangan orang lain di lingkungannya.
Step 3, Pada tahap ini anak berusaha menjadi orang yang baik sesuai dengan harapan orang lain atau lingkungannya. Mau menerima masukan dan bersikap seperti yang diperintahkan. Menyertai diri dengan rasa hormat, rasa terima kasih, dan golden rule ketika berinteraksi dengan orang lain.
Step 4, Pada tahap ini penerimaan individu terhadap aturan, orang, dan semua yang ada dlam masyarakat. Mematuhi hukum, keputusan, dan aturan sosial. Kebutuhan masyarakat mulai dianggap melebihi kebutuhan pribadi.
Moralitas Pasca Konvensional: Tingkat ke tiga ini disebut juga tingkat berpsinsip.seseorang memiliki persepsi yang dianggap dan dilihat sebelum perspektif masyarakat.
Step 5, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda beda dan diharggai tanpa memihak. Tidak ada pilihan yang pasti benar atau absolut. Aturan dibuat berdasarkan persetujuan atau kontrak sosial. Perubahan aturan sosial ditujuhkan untuk kesejahteraan dan memenuhi kebaikan bagi banyak orang.
Step 6, merupakan prinsip etika universal dimana hukum hanya valid berdasarkan keadilan dan komitmen. Step ini ada pada orang dewasa. Orang membayangkan apa yang dilakukan orang lain dan berfikir apakah yang dilakukan dirinya akan sama.
Maria Montessori
Maria Montessori memiliki prinsip prinsip perkembangan seperti pembelajaran dilakukan sambil bermain agar anak lebih paham. Montessori juga membantu para orang tua untuk menerapkan pola belajar pada anak. Tahap perkembangan menurut Montessori yaitu secara kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sigmund Freud
Menurut Sigmund freud, anak anak mencari kesenangan dari energi yang dimiliki. Energi psikoseksual merupakan dorongan yang menjadi sensitif pada area tertentu dan menjadi latar belakang perilaku. Hal ini dibentuk pada usia lima tahun.Jika tahap psikoseksual ini selesai dengan baik maka anak juga akan berkembang dengan baik.
Werner Sombart
Perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis. Perkembangan berjalan dimulai dari kondisi global atau umum mengarah ke kondisi yang lebih spesifik dan terintegrasi secara bertahap. Proses penspesifikan ini disebut juga proses diferensiasi. Proses diferensiasi ini diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
Arifin
Pertumbuhan diartikan sebagai penambahan bentuk, ukuran, berat, serta bagian bagian lainnya. Perubahan bentuk tubuh terintegrasi dengan bagian lainnya secara fungsional dan berlangsung sejalan dengan pertumbuhan. Perkembangan disyarati oleh adanya pertumbuhan.