10 Negara Paling Jarang Dikunjungi di Dunia, Ada yang Hanya 2.000 Turis!
Tanggal: 11 Mar 2025 09:51 wib.
Di dunia pariwisata, terdapat perbedaan mencolok antara negara-negara yang menjadi magnet bagi pengunjung dan mereka yang jarang disinggahi. Misalnya, Bangkok, Thailand, menduduki posisi sebagai kota paling banyak dikunjungi di dunia dengan sekitar 22 juta turis setiap tahunnya.
Diikuti oleh Paris, Prancis, yang berhasil menarik sekitar 19,1 juta pengunjung internasional setiap tahun. Namun, jangan salah, di balik popularitas kota-kota besar ini, ada sejumlah negara yang nyaris tidak terjamah oleh turis, menjadikan mereka sebagai destinasi yang bisa dibilang sangat tertutup.
Negara-negara yang paling jarang dikunjungi biasanya terletak di pulau-pulau terpencil di Samudera Pasifik. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka tidak populer di kalangan pelancong. Faktor seperti jarak yang jauh, biaya perjalanan yang tinggi, dan waktu tempuh yang lama menjadi tantangan utama.
Tidak hanya itu, beberapa negara juga tergolong mahal untuk dikunjungi atau mungkin tidak memiliki daya tarik wisata yang memadai. Ketidakstabilan politik juga dapat menjadi pertimbangan turis, dengan beberapa negara dianggap berbahaya untuk dikunjungi.
Berdasarkan laporan terbaru dari Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diolah dari World Population Review, berikut adalah 10 negara dengan jumlah pengunjung paling sedikit pada tahun 2022:
1. Kiribati: 2.000 turis
2. Bhutan: 21.000 turis
3. Tonga: 22.000 turis
4. Samoa: 51.000 turis
5. Vanuatu: 65.000 turis
6. Papua Nugini: 69.000 turis
7. Liechtenstein: 101.000 turis
8. Cook Islands: 114.000 turis
9. Burkina Faso: 116.000 turis
10. Angola: 130.000 turis
Mari kita bahas lebih dalam tentang beberapa negara yang jarang dikunjungi ini, dimulai dengan Kiribati. Terletak di tengah Samudra Pasifik, Kiribati adalah negara kepulauan yang unik dan terisolasi. Dengan populasi sekitar 131.000, pada tahun 2022 hanya menerima sekitar 2.000 turis. Ini merupakan penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 ketika negara ini menyambut sekitar 12.000 pengunjung. Penurunan drastis ini diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk dampak dari pandemi COVID-19, tantangan infrastruktur, dan perubahan iklim yang semakin parah.
Hanya beberapa tahun yang lalu, Kiribati adalah tujuan yang eksotis bagi para pelancong yang mencari keindahan alam. Atol-atolnya, seperti yang terletak di Kepulauan Phoenix, merupakan tempat yang sangat menakjubkan bagi pecinta alam. Hasilnya, tempat ini dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan salah satu kawasan laut yang paling dilindungi di dunia. Namun, daya tarik ini seolah tidak cukup untuk menarik wisatawan, mengingat tantangan yang dihadapi negara ini.
Selanjutnya, kita memiliki Bhutan, sebuah negara yang membanggakan konsep "pariwisata berkelanjutan". Dengan pemandangan pegunungan Himalaya yang menakjubkan dan keahlian dalam pelestarian budaya, Bhutan hanya menarik sekitar 21.000 pengunjung pada tahun 2022. Kebijakan diskriminatif dalam hal jumlah pengunjung yang diizinkan dan biaya masuk yang tinggi menjadi penyebab utama rendahnya kunjungan. Meski begitu, negara ini terus berkomitmen untuk menjaga kualitas pariwisatanya dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup dan budaya lokal.
Tonga, yang berada di zona waktu internasional pertama di dunia, juga tidak kalah menarik. Negara ini memiliki lanskap yang mempesona dan budaya maritim yang kaya. Namun, meskipun hanya menarik sekitar 22.000 turis, Tonga masih menjadi tempat yang dipilih oleh mereka yang mencari pengalaman yang lebih intim dan tertutup dari keramaian pariwisata massal.
Samoa, dengan jumlah pengunjung sebanyak 51.000, menawarkan surga pantai dan atraksi budaya yang tiada tara. Namun, jarak dan aksesibilitas menjadi faktor yang menghambat pariwisata di negara ini. Vanuatu, Papua Nugini, Liechtenstein, dan Cook Islands juga memiliki daya tarik mereka masing-masing tetapi tetap berjuang untuk meningkatkan jumlah kunjungan.
Burkina Faso dan Angola, meskipun tidak terkenal sebagai tujuan wisata, menawarkan keunikan tersendiri dalam hal potensi budaya, sejarah, dan keindahan alam. Namun, tantangan keamanan dan infrastruktur yang tidak memadai sering kali menghalangi turis untuk mengeksplorasi lebih dalam kedua negara ini.
Inilah gambaran umum mengenai negara-negara yang jarang dikunjungi di dunia. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuat mereka istimewa, namun tetap menghadapi berbagai tantangan yang menghalangi akses wisatawan internasional. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberagaman budaya dan keindahan alam, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti negara-negara ini akan mulai menarik perhatian lebih banyak pelancong.