Sumber foto: iStock

10 Negara dengan Konsumsi Alkohol Tertinggi di Dunia, Ceko Puncaki Daftar!

Tanggal: 11 Mar 2025 19:45 wib.
Banyak negara di dunia yang memiliki kebiasaan atau budaya mengonsumsi alkohol yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Terutama di Eropa, konsumsi alkohol merupakan bagian penting dalam tradisi masyarakat setempat. Alkohol di beberapa negara bukan hanya sekadar minuman, melainkan juga menjadi elemen sosial dalam berbagai perayaan dan kegiatan sehari-hari. Hal ini berkontribusi pada tingginya tingkat konsumsi alkohol di negara-negara tersebut.

Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ceko menempati posisi teratas sebagai negara dengan tingkat konsumsi alkohol per kapita tertinggi di dunia pada tahun 2019. Rata-rata individu di Ceko mengonsumsi sekitar 14,26 liter alkohol murni setiap tahun. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Ceko begitu akrab dengan minuman beralkohol, yang mungkin telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Negara lain yang juga tinggi dalam konsumsi alkohol adalah Latvia, yang mencatatkan angka rata-rata konsumsi sebesar 13,19 liter, diikuti oleh Moldova dengan 12,85 liter per kapita per tahun. Data ini menunjukkan bahwa di Eropa, angkanya jauh di atas konsumsi alkohol global yang rata-rata hanya sekitar 5,8 liter per tahun.

Non-stop, berikut adalah daftar lengkap sepuluh negara yang memiliki tingkat konsumsi alkohol per kapita tertinggi di dunia:

1. Ceko: 14,26 liter alkohol murni per tahun

2. Latvia: 13,19 liter alkohol murni per tahun

3. Moldova: 12,85 liter alkohol murni per tahun

4. Jerman: 12,79 liter alkohol murni per tahun

5. Lituania: 12,78 liter alkohol murni per tahun

6. Irlandia: 12,75 liter alkohol murni per tahun

7. Spanyol: 12,67 liter alkohol murni per tahun

8. Uganda: 12,48 liter alkohol murni per tahun

9. Bulgaria: 12,46 liter alkohol murni per tahun

10. Luxembourg: 12,45 liter alkohol murni per tahun

Menariknya, meskipun Uganda adalah negara di benua Afrika, konsumsi alkoholnya cukup tinggi dan berada di posisi kedelapan dalam daftar ini. Hal ini menunjukkan bahwa alkohol tidak hanya menjadi bagian dari tradisi Eropa, tetapi juga mulai berkembang di negara-negara lain.

Mia, seorang peneliti budaya minuman alkohol, menjelaskan bahwa kebiasaan ini sangat dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan faktor sosial di masing-masing negara. Misalnya di Ceko, bir merupakan minuman nasional yang sering disajikan dalam acara keluarga, pertemuan teman, maupun perayaan besar lainnya.

Di sisi lain, Indonesia berada pada posisi yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut. Data dari World Population Review mencatat bahwa Indonesia termasuk negara dengan tingkat konsumsi alkohol yang sangat rendah, hanya sekitar 0,22 liter alkohol murni per tahun pada tahun 2019. Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan konsumsi alkohol di Eropa, serta menunjukkan perbedaan kultur yang signifikan.

Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi alkohol oleh laki-laki di Indonesia mencapai 0,37 liter, sementara perempuan hanya 0,06 liter per tahun. Ini menandakan bahwa meskipun ada sebagian masyarakat yang mengonsumsi alkohol, mayoritas penduduk masih sangat minim dalam hal ini.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat konsumsi alkohol di Indonesia adalah regulasi yang sangat ketat terkait peredaran dan konsumsinya. Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai peraturan, termasuk Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014. Aturan ini mengatur pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol.

Dalam peraturan tersebut, terdapat batasan usia minimum untuk mengonsumsi alkohol yang ditetapkan pada usia 21 tahun. Ini mencerminkan upaya pemerintah untuk melindungi generasi muda dari efek negatif alkohol. Masyarakat yang ingin membeli minuman beralkohol diwajibkan untuk menunjukkan kartu identitas agar tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang ada.

Di Indonesia, berbagai minuman beralkohol seperti bir dan anggur memang dijual, tetapi dalam unit-unit tertentu, misalnya di hotel, bar, dan tempat hiburan yang memiliki izin. Sementara itu, di berbagai tempat lainnya, seperti pasar tradisional, penjualan minuman beralkohol seringkali tidak diperbolehkan. Kebijakan ini didasarkan pada nilai-nilai budaya yang sangat menghargai agama dan tradisi, di mana alkohol dianggap sebagai hal yang tidak sesuai dengan norma kehidupan.

Perbedaan antara konsumsi alkohol di Indonesia dan negara-negara lainnya mencerminkan keberagaman budaya yang ada di dunia. Di negara-negara di Eropa, alcohol menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan di Indonesia, pendekatan yang lebih hati-hati diambil guna menghormati tradisi dan norma yang berlaku di masyarakat. 

Dari data yang ada, dapat dilihat bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi tingginya atau rendahnya tingkat konsumsi alkohol di suatu negara, mulai dari kebijakan pemerintah, nilai-nilai budaya, hingga kebiasaan sosial. Ini adalah gambaran umum mengenai perilaku konsumsi alkohol di berbagai belahan dunia yang menunjukkan keberagaman dan karakteristik unik yang dimiliki setiap negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved