Sumber foto: google

WHO: Kecanduan Game Merupakan Gangguan Mental

Tanggal: 20 Apr 2024 11:23 wib.
Bermain game pada dasarnya memang menyenangkan, apalagi bila memiliki banyak waktu senggang untuk bermain. Namun, apabila Si Kecil tak henti-hentinya bermain game, di sini ibu perlu harap-harap cemas. Pasalnya, untuk sebagian orang bermain game bisa bersifat adiktif, alias kecanduan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecanduan game digolongkan sebagai gangguan mental. Bermain game pada dasarnya memang menyenangkan, mengusir jenuh, hingga bisa mengisi waktu luang. Bermain game bisa mengaktifkan banyak bagian dalam otak, termasuk “sirkuit kesenangan”. Namun, kalau kegiatan mengasyikan ini sudah menyita banyak waktu, bahkan membuat Si Kecil kecanduan, bisa repot masalahnya.

Pasalnya, WHO telah menetapkan bahwa kecanduan game atau game disorder sebagai gangguan mental. Para ahli di WHO menambahkan kecanduan game ke dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD) ke-11 . Menurut draf dokumen ICD, kecanduan game adalah pola perilaku bermain game yang terus-menerus atau berulang yang begitu parah, sehingga "mendahulukan (game) dari kepentingan hidup lainnya". Bahkan, di beberapa negara telah mengidentifikasi bahwa kencanduan game sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.

Menurut Dr. Richard Graham, pakar technology addiction specialist (spesialis kecanduan teknologi), di Rumah Sakit Nightingale di London, masuknya kecanduan game dalam ICD disambut baik oleh pakar-pakar kesehatan. Menurutnya, "Ini (kecanduan game) penting karena menciptakan peluang untuk layanan yang lebih terspesialisasi. Kondisi ini menjadi sesuatu yang harus dianggap serius."

ICD adalah sistem yang berisi daftar penyakit beserta gejala, tanda, dan penyebab yang dikeluarkan WHO. Nah, kecanduan game ini kini telah dimasukkan para ahli ke dalam daftar disorders due to addictive behavior. Dengan kata lain, penyakit yang disebabkan karena kebiasaan atau kecanduan. Lalu, kecanduan seperti apa yang mesti diwaspadai?

Kecanduan game ini bisa dikatakan sebagai penyakit bila memenuhi tiga hal:

1. Bila gamer (pemain game) tak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game.
2. Mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lainnya.
3. Terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Nah, ketiga tanda di atas mesti terjadi atau terlihat selama satu tahun sebelum diagnosis dibuat. Untungnya, tidak semua jenis game bersifat adiktif dan bisa menyebabkan gangguan. Menurut WHO, nge-game hanya disebut gangguan mental bila kegiatan itu bisa mengganggu atau merusak kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, sosial, dan pendidikan. Lantas, bagaimana cara agar Si Kecil tak kecanduan nge-game? Nah, setidaknya ada beberapa cara yang bisa ibu coba.

Tips Membatasi Anak yang Gemar Nge-game
Menurut penelitian, banyak dampak negatif yang bisa mengancam anak-anak yang sering menghabiskan waktunya bermain video game. Lalu, bagaimana sih cara membatasi anak bermain game?

1. Tidak Menaruh Komputer di Kamarnya
Kiat yang satu ini bisa dibilang paling “manjur”. Singkat saja caranya, jangan taruh komputer atau televisi di kamar Si Kecil. Tujuannya agar memudahkan ibu atau pengasuh anak untuk memantau waktu bermain video game. Jangan salah, anak bisa saja mencuri-curi waktu bermain game di kamarnya tanpa sepengetahuan orangtua.

Bila Si Kecil bermain game dari smartphone, tablet, atau konsol game portabel, mintalah ia untuk menyimpan dulu alat-alat tersebut selama tidur, makan, atau mengerjakan tugas sekolah. Namun, kalau anak masih “membandel”, ibu bisa menyimpan alat-alat tersebut. Lalu, ibu bisa memberikannya sebagai reward setelah Si Kecil selesai mengerjakan tugas sekolah.

2. Pakai Fitur Parental Control
Cobalah manfaatkan fitur parental control, sebab cara membatasi anak bermain game juga cukup ampuh melalui kiat ini. Kini sudah hampir di setiap game terdapat fitur yang memperbolehkan ibu mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan game tersebut. Nah, melalui fitur ini, ibu bisa mengatur waktu Si Kecil memainkan game tersebut.

3. Tegaskan Peraturan Sebelum Bermain
Sebelum Si Kecil bermain video game, mintalah dirinya untuk memperhatikan waktu. Lalu, orangtua bisa membuat peraturan terkait durasi permainan. Misalnya, menegaskan dirinya bahwa satu jam dari sekarang ia harus berhenti memainkannya. Dengan begitu, Si Kecil jadi tak bisa beralasan.

Nah, andaikan Si Kecil memiliki masalah dengan kecanduan game atau masalah kesehatan fisik dan mental lainnya, ibu bisa kok memeriksakan diri mereka ke dokter/psikolog terbaik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh WHO, sebagian besar anak yang kecanduan game biasanya mengalami gangguan mental dan fisik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk terus memantau durasi bermain game anak, serta memberi dukungan dan kesadaran akan pentingnya kegiatan lain di luar bermain game. Kesadaran ini perlahan-lahan akan membantu anak untuk lebih mudah mengatur waktu bermain game dan memprioritaskan kegiatan lainnya.

Mencegah kecanduan game sejak dini perlu dilakukan, karena jika dibiarkan, kecanduan ini dapat berakibat serius bagi kesehatan mental dan fisik Si Kecil. Selain itu, penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian lebih terhadap anak, agar Si Kecil tidak hanya mencari kepuasan dan kesenangan dari bermain game. Meditasi, olahraga, kegiatan seni, dan aktivitas sosial lainnya dapat membantu anak untuk mencari hobi dan kegiatan produktif lainnya selain bermain game.

Dengan memperhatikan tanda-tanda kecanduan game, serta memberikan dukungan dan batasan yang tepat, orangtua dapat membantu Si Kecil untuk mengatur waktu bermain game dan menghindari kecanduan. Selain dampak negatif bagi kesehatan, kecanduan game juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan interaksi sosial anak. Oleh karena itu, peran orangtua sangatlah penting dalam mengatasi dan mencegah kecanduan game pada anak.

Dengan demikian, penting bagi orangtua untuk tidak hanya membatasi waktu bermain game anak, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya keseimbangan antara bermain game dan kegiatan lainnya dalam kehidupan anak.

Mendidik anak tentang penggunaan teknologi yang sehat dan bijaksana, serta membantu mereka untuk mengembangkan minat dan bakat dalam kegiatan lain di luar bermain game, dapat membantu mencegah kecanduan game di masa depan. Dengan peran orangtua yang aktif, anak dapat tumbuh dan berkembang secara seimbang dalam berbagai aspek kehidupannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved