Sumber foto: Google

Wamen Komdigi, Belum Ada Rencana Pencabutan Aplikasi Koin Jagat

Tanggal: 17 Jan 2025 23:41 wib.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Kemomdigi) Nezar Partia menjelaskan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan pengelola aplikasi Jagat. Pertemuan tersebut membahas polemik terkait pencairan Koin Jagat yang dilaporkan menyebabkan kerusakan fasilitas publik di beberapa daerah. Meskipun banyak kritik yang dilontarkan, Wamen Nezar menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana untuk mencabut aplikasi tersebut.

Menurut Nezar, pemerintah akan terlebih dahulu menelaah dan mempelajari aplikasi Jagat sebelum mengambil keputusan lebih lanjut. "Ini adalah inovasi aplikasi yang niatnya bagus," ujar Nezar dalam keterangannya. Dia menilai bahwa aplikasi Jagat, yang awalnya dirancang untuk mendorong interaksi dan aktivitas di ruang publik, memiliki potensi positif. Namun, dalam perkembangannya, aplikasi ini memunculkan masalah baru akibat misi pencarian harta karun berupa koin yang terkadang merugikan lingkungan sekitar.

Pihak Kemomdigi menerima banyak aduan dari masyarakat mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengguna aplikasi Jagat. Beberapa di antaranya termasuk kerusakan taman kota, fasilitas umum, dan perilaku pengguna yang dinilai tidak bertanggung jawab saat berburu koin.

Nezar menyoroti bahwa banyak pengguna aplikasi Jagat yang belum memahami dampak dari tindakan mereka terhadap fasilitas publik. "Kami melihat memang ada ketidakpahaman pengguna aplikasi Jagat terkait tindakannya yang bisa merusak fasilitas publik," jelasnya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi kepada pengguna agar mereka lebih bijak dalam menggunakan aplikasi ini.

Selain itu, pihak Kemomdigi juga meminta pengelola aplikasi untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan panduan yang lebih jelas kepada para pengguna. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya insiden yang merugikan fasilitas umum.

Pengelola aplikasi Jagat, menurut Nezar, telah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem dan memberikan edukasi lebih lanjut kepada pengguna. Beberapa langkah yang akan dilakukan termasuk pembatasan lokasi perburuan koin agar tidak mencakup area yang rawan kerusakan, seperti taman kota atau area publik lainnya.

"Kami berharap pengelola aplikasi dapat berinovasi lebih baik lagi dan memastikan dampak positif yang dihasilkan jauh lebih besar daripada dampak negatifnya," tambah Nezar.

Nezar menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin mematikan inovasi digital yang memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. "Kami mendukung perkembangan aplikasi berbasis teknologi yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas sosial dan ekonomi," katanya. Namun, ia juga menekankan bahwa inovasi tersebut harus tetap sejalan dengan prinsip tanggung jawab sosial dan menjaga fasilitas publik.

Meskipun menuai kontroversi, aplikasi Jagat belum akan dicabut dalam waktu dekat. Pemerintah melalui Kemomdigi akan terus memantau perkembangan aplikasi ini dan bekerja sama dengan pengelola untuk memperbaiki sistemnya. Edukasi kepada pengguna menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa aplikasi Jagat dapat digunakan secara bijak tanpa merugikan lingkungan sekitar.

Dengan pengawasan yang lebih ketat dan komitmen dari pengelola aplikasi, diharapkan aplikasi Jagat dapat terus beroperasi sebagai inovasi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tanpa menimbulkan kerugian pada fasilitas publik. Pemerintah juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi demi kebaikan bersama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved