Mengapa Siswa Lebih Suka Bermain Game Online Ketimbang Belajar?
Tanggal: 18 Mar 2024 06:08 wib.
Game online telah menjadi fenomena yang populer di kalangan siswa di era digital ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak siswa lebih memilih menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain game online daripada melakukan kegiatan lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan, faktor apa yang membuat siswa lebih suka bermain game online? Berikut ini beberapa faktor yang dapat menjadi penjelasan atas fenomena ini.
1. Tantangan dan Kurva Belajar yang Mendalam
Game online seringkali menawarkan tantangan yang menarik dan memunculkan hasrat untuk terus memperbaiki kemampuan melalui kurva belajar yang mendalam. Faktor ini menarik bagi siswa yang ingin merasakan kepuasan ketika berhasil menyelesaikan sebuah tantangan dalam game. Sehingga, ketika siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran di sekolah, bermain game online menjadi pilihan yang menarik karena mereka merasa mampu menguasai sesuatu dengan lebih mudah.
2. Kecanduan Game dan Perasaan Diterima
Kecanduan game merupakan faktor lain yang membuat siswa lebih suka bermain game online. Dengan adanya sistem reward yang diberikan oleh game, siswa merasa meraih pencapaian atau prestasi yang membuat mereka merasa diakui dan diterima. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi siswa yang kurang mendapatkan perhatian atau pengakuan dari lingkungan sekitarnya.
3. Teknologi dan Akses Mudah
Kemajuan teknologi juga mempermudah akses siswa untuk bermain game online. Sebagian besar siswa memiliki akses ke perangkat digital seperti smartphone, tablet, atau laptop yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah bermain game online di mana saja dan kapan saja. Dengan adanya kemudahan akses ini, siswa cenderung lebih tergoda untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain game.
4. Pelarian dari Realitas
Bermain game online juga dapat menjadi pelarian bagi siswa dari tekanan dan realitas kehidupan sehari-hari. Di dalam dunia game, mereka dapat menjadi sosok yang berbeda, memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak mereka miliki di dunia nyata. Hal ini memberikan suatu bentuk pelarian yang menyenangkan bagi mereka, terutama saat mereka merasa tertekan dalam tugas akademis atau masalah pribadi.
Namun demikian, perlu diwaspadai bahwa kecanduan game dapat berdampak negatif bagi siswa. Kecanduan game dapat mengganggu konsentrasi belajar, mengurangi interaksi sosial, serta mengganggu pola tidur siswa. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengawasi serta memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pengelolaan waktu yang seimbang antara bermain game dan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.
Dengan memahami faktor-faktor yang membuat siswa lebih suka bermain game online, diharapkan orang tua dan pendidik dapat memberikan panduan yang tepat kepada siswa dalam mengelola waktu dan aktivitas mereka. Sehingga, siswa dapat menemukan keseimbangan yang baik antara bermain game dan menjalani kehidupan nyata mereka dengan sehat dan produktif.