Main Game, Baikkah Untuk Perkembangan Otakmu?

Tanggal: 14 Agu 2017 08:26 wib.
Para ilmuwan telah mempelajari dampak berbagai jenis game pada area otak tertentu.

Berdiam diri dalam waktu yang panjang dapat berdampak negatif pada kebugaran tubuh, namun tidak dapat disangkal bahwa permainan video juga dapat mmberikan manfaat kesehatan.

Selain memperbaiki refleks, beberapa jenis permainan juga bisa melatih pemain untuk dapat meningkatkan problem solving atau pemecahan masalah, kesadaran spasial, dan bahkan untuk game online, bisa meningkatkan kepercayaan sosial.

Dalam sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, para ilmuwan menggunakan pemindai MRI untuk menganalisis jenis dampak suatu sesi permainan yang sering terjadi pada otak.

Dalam tes tersebut, 43 orang yang biasanya tidak bermain game diminta menghabiskan 90 jam selama 10 minggu untuk bermain game action (seperti Call of Duty) atau platformer (seperti Super Mario).

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang bermain game action kehilangan materi abu-abu (gray matter) di hippocampus sementara mereka yang bermain platformer benar-benar mendapatkan materi abu-abu di hippocampus.

"Pada sebagian besar permainan video action, ada layar GPS yang dilapisi di layar," kata pemimpin studi Gregory West. "Ada juga penanda wayfinding yang dilapisi dengan lingkungan, dan kami tahu dari studi terdahulu bahwa ketika orang didorong untuk menavigasi menggunakan isyarat ini, sungguh, mereka tidak menggunakan sistem memori hippocampal mereka untuk dinavigasi."

"Ini seperti autopilot di otak anda, anda bisa memikirkannya seperti itu."

Mereka yang bermain game action seharusnya tidak terlalu khawatir dengan hasilnya.

"Jika saya harus merekomendasikan jenis video game kepada seseorang, saya akan merekomendasikan platform 3D atau permainan logika / puzzle," kata West. "Bukti jelas menunjukkan bahwa game ini bisa bermanfaat."

 

Sumber: NPR.org
Copyright © Tampang.com
All rights reserved