Game Free Fire Terancam Diblokir di Indonesia, Ini Alasannya
Tanggal: 27 Apr 2024 09:14 wib.
Game Free Fire, salah satu permainan daring yang sedang populer di Indonesia, kini terancam akan diblokir oleh pemerintah. Ancaman tersebut tidak datang begitu saja, melainkan berdasarkan ketentuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengatur klasifikasi game melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2024. Peraturan ini menekankan perlunya rating yang jelas sehingga permainan dapat disesuaikan dengan kelompok umur yang tepat.
Menurut pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie, rating tersebut harus dicantumkan dan disosialisasikan kepada setiap platform dalam rangka memastikan bahwa pemain dapat memahami kelayakan usia dalam mengakses permainan. Hal ini sejalan dengan praktik yang sudah lazim dalam industri hiburan seperti film yang menggunaan label usia sebagai panduan untuk penontonnya.
"Jika suatu permainan dikategorikan untuk orang dewasa, maka tentu saja anak-anak harus dihindari dari aksesnya. Adanya rating akan memudahkan para orang tua untuk mengawasi dan mengontrol permainan yang sesuai dengan usia anak," ujar Budi Arie dalam keterangan tertulisnya pada hari Selasa, 23 April 2024.
Pemerintah juga menegaskan bahwa dapat melakukan pemblokiran terhadap game yang tidak mematuhi persyaratan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Nahar.
Salah satu contoh game yang saat ini sedang menjadi sorotan untuk diblokir adalah Free Fire (FF). Nahar mengungkapkan bahwa tindakan pemblokiran dapat diambil apabila diketahui bahwa permainan tersebut melanggar ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kominfo tentang Klasifikasi Game.
Pemerintah sebagai regulator memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten-konten yang tidak sesuai dengan perkembangan usia mereka. Oleh karena itu, pemantauan terhadap game online menjadi krusial karena dapat mempengaruhi masa depan generasi muda.
Dalam hal ini, peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol akses anak-anak terhadap permainan daring. Namun demikian, adanya rating yang jelas dan pemblokiran untuk permainan yang tidak memenuhi persyaratan dapat memberikan keamanan ekstra bagi masyarakat.
Selain rating untuk klasifikasi permainan, pemerintah juga harus secara aktif memantau konten yang ada di platform-platform permainan daring agar tetap sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Ini mencakup tidak hanya aspek kekerasan dan pornografi, tetapi juga nilai-nilai positif yang dapat diedukasi kepada pemain, seperti kerja sama tim, strategi, dan kepatuhan pada aturan.
Dalam mengatasi permasalahan ini, pemerintah harus bekerja sama dengan industri game, komunitas pemain, dan ahli di bidang psikologi anak. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan dapat diciptakan lingkungan permainan online yang aman, edukatif, dan sesuai dengan perkembangan anak-anak dan remaja di Indonesia.