Game Concord: Dari Antusiasme ke Kegagalan
Tanggal: 10 Sep 2024 18:22 wib.
Game Concord, sebuah game first-person shooter (FPS) hero yang dirilis baru dua minggu lalu, mendadak menjadi perbincangan hangat di dunia industri game. Namun, bukan karena keberhasilannya, melainkan karena kegagalannya. Banyak pihak menilai Concord sebagai game gagal bahkan terburuk, yang nantinya ditarik dari peredaran dan tidak lagi bisa dimainkan.
Kabar ini mengejutkan setiap orang, terutama karena Concord merupakan bagian dari game eksklusif milik Sony PlayStation dan digarap oleh Firewalk Studios, sebuah studio game yang dimiliki oleh raksasa industri game, Sony.
Melalui halaman blog resmi Sony PlayStation, disampaikan bahwa game Concord terpaksa ditutup karena penjualannya tidak mencapai ekspektasi. Hal yang patut diapresiasi adalah kebijakan Sony yang memberikan full refund bagi gamer yang telah membeli game ini.
Menurut laporan dari situs IGN, Concord hanya berhasil terjual sekitar 25.000 kopi dalam waktu kurang dari dua minggu setelah dirilis pada 23 Agustus 2024. Harga game ini dijual seharga USD40 atau sekitar Rp621.000, kemungkinan merupakan salah satu faktor mengapa game ini tidak laku di pasaran.
Namun, tidak hanya faktor harga yang menjadi kendala bagi Concord. Game-game genre shooter atau FPS saat ini cenderung mengusung model bisnis free-to-play, yang memungkinkan game tersebut dapat diakses secara gratis dengan penjualan konten di dalamnya. Hal ini mengakibatkan Concord kalah bersaing, dengan jumlah pemain online yang terus menurun. Pada hari pertama peluncurannya, tercatat hanya 697 pemain yang bermain secara bersamaan di Steam, dan pada 31 Agustus 2024, hanya tersisa 130 pemain.
Selain itu, Concord juga dinilai tidak mampu menawarkan hal yang berbeda dari kompetitornya. Sebagai contoh, kesuksesan Valorant dalam menarik perhatian para gamer, serta meredam kembalinya Counter-Strike lewat CS2, semakin menunjukkan bahwa persaingan di dalam genre yang sama semakin ketat.
Belakangan, terungkap bahwa proses pemasaran Concord kurang optimal. Meskipun game ini telah digarap selama beberapa tahun sebelum dirilis, kabar mengenai game ini kurang tersebar. Hal ini menandakan kekurangan dalam strategi pemasaran yang merupakan faktor penting dalam meraih kesuksesan di dunia industri game.
Dibandingkan dengan proses pembuatan game Cyberpunk 2077 oleh CD Projekt Red yang sangat dipromosikan meskipun sempat mengalami hiatus dalam pengembangannya, Concord jelas kalah dalam hal pemasaran dan promosi. Harapannya, kegagalan Concord tidak akan menjadi catatan hitam bagi studio game lain, terutama mereka yang sekelas dengan Sony PlayStation.