Sumber foto: Google

Electronic Arts PHK Ratusan Karyawan, Proyek Titanfall Terbaru Batal

Tanggal: 5 Mei 2025 10:54 wib.
Tampang.com | Electronic Arts (EA), salah satu perusahaan game terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 300 hingga 400 karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari “penyesuaian strategis” dalam struktur internal perusahaan untuk menyelaraskan fokus jangka panjang.

Menurut laporan dari Bloomberg, PHK ini menyasar berbagai divisi, termasuk studio terkenal seperti Respawn Entertainment, pengembang game Apex Legends dan Star Wars Jedi: Survivor. Sekitar 100 karyawan Respawn terdampak dalam kebijakan ini.


Respawn: Fokus Baru, Proyek Lama Ditinggalkan

Dalam pernyataan resminya, Respawn Entertainment mengonfirmasi bahwa mereka harus mundur dari dua proyek game yang masih dalam tahap awal inkubasi. Selain itu, tim pengembangan untuk Apex Legends dan Star Wars Jedi juga mengalami perampingan.


“Kami telah mengambil keputusan sulit untuk menyusun ulang prioritas dan menghentikan beberapa proyek. Kami akan memberikan dukungan penuh kepada karyawan terdampak,” tulis Respawn melalui akun resmi mereka di platform X (sebelumnya Twitter).



Titanfall Lagi-Lagi Batal Dikembangkan

Salah satu dampak paling mengecewakan dari keputusan ini adalah dibatalkannya proyek game Titanfall terbaru, yang dikenal secara internal dengan kode nama "R7". Game ini kabarnya disutradarai oleh Steve Fukuda, sosok penting di balik kesuksesan Titanfall 1 dan Titanfall 2.

Game ber-genre tembak-tembakan ini digadang-gadang sebagai kelanjutan dari semesta Titanfall. Namun, proyek tersebut kini resmi dihentikan. Ini adalah kedua kalinya EA membatalkan game Titanfall, setelah sebelumnya proyek bernama Titanfall Legends dihentikan pada tahun 2023.


PHK Besar-Besaran EA Terus Berlanjut

Dengan kebijakan terbaru ini, total karyawan yang telah diberhentikan EA sejak Maret 2023 mencapai lebih dari 1.800 orang. PHK demi PHK yang dilakukan perusahaan memunculkan kekhawatiran di kalangan industri, mengingat EA adalah rumah bagi banyak waralaba besar seperti The Sims, FIFA (EA Sports FC), Battlefield, dan lainnya.


“Perubahan ini dilakukan agar kami bisa mengalokasikan sumber daya secara lebih aktif demi mendorong pertumbuhan masa depan,” ujar juru bicara EA kepada Bloomberg.



Industri Game Hadapi Guncangan Besar

PHK massal yang dilakukan EA hanya satu dari banyak kasus restrukturisasi di industri game global. Tekanan ekonomi, biaya pengembangan yang tinggi, dan persaingan ketat membuat banyak perusahaan, termasuk raksasa seperti Meta dan Google, mengambil langkah serupa.

Untuk para penggemar Titanfall, kabar ini tentu mengecewakan. Harapan akan kembalinya salah satu franchise FPS terbaik tampaknya harus kembali dikubur dalam waktu dekat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved