WPI Berkomitmen Mendukung Swasembada Pangan Nasional

Tanggal: 8 Mar 2025 13:56 wib.
Wilmar Padi Indonesia (WPI) menunjukkan dedikasi yang kuat untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mencapai swasembada pangan di tanah air. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui program pendampingan petani yang disebut Farmer Engagement Program (FEP). Dengan program ini, WPI berupaya mendampingi para petani dalam praktik budi daya padi yang lebih efektif dan produktif.Saronto, yang menjabat sebagai Rice Business Head di PT WPI, mengungkapkan bahwa pada tahun ini, mereka menargetkan perluasan kemitraan seluas 50 ribu hektare (ha) di pulau Jawa dan Sumatera, angka ini meningkat dari pencapaian tahun lalu yang hanya mencapai 30 ribu ha. Kemitraan ini melibatkan lebih dari 20 ribu petani yang berkontribusi dalam peningkatan produksi padi."Kenaikan target ini sejalan dengan bertambahnya jumlah daerah yang bekerja sama dengan perusahaan kami," jelas Saronto dalam sebuah kesempatan di Jakarta, baru-baru ini. Kawasan yang terlibat dalam program kemitraan ini mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Menariknya, lahan kemitraan terbesar berada di Jawa Timur dengan luas mencapai 14 ribu ha.Saronto juga menambahkan, "Para petani telah merasakan manfaat nyata dari kemitraan ini, sehingga program kami diterima dengan baik oleh mereka." Selain itu, WPI juga mengambil peran aktif dalam mendukung program pangan nasional lainnya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian. Dalam kesepakatan tersebut, WPI berkomitmen untuk membeli gabah dari petani dengan harga sebesar Rp6.500 per kilogram (kg). Perusahaan ini juga terlibat dalam membantu Perum Bulog dalam memasok cadangan pangan melalui beras public service obligation (PSO), yang dijadwalkan akan disalurkan mulai Februari hingga April 2025. Untuk mendukung proses ini, WPI menyediakan fasilitas tolling atau maklon yang memungkinkan Bulog untuk menggiling gabah di lima lokasi pabrik WPI, dengan kapasitas mencapai 1.000 ton per unit per hari pada musim panen raya yang berlangsung antara Maret dan April 2025. "Kami juga berkontribusi dalam membantu Bulog dalam mendeteksi daerah-daerah yang berpotensi menghasilkan panen serta kelompok tani yang siap menjual gabahnya," tambah Saronto.Sejak tahun lalu, WPI telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam program budi daya padi di Pulau Nusa Kambangan, yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan warga binaan dengan keterampilan bertani yang praktis.Di samping itu, WPI menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk proyek penanaman padi yang mencakup area seluas 500 ha. Dalam upaya lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mereka juga melaksanakan program tanam bersama dengan TNI-Polri di 30 lokasi yang tersebar di Jawa dan Sumatera.Sebagai bagian dari inisiatif optimasi lahan pertanian, perusahaan juga mengambil langkah untuk menghidupkan kembali lahan tidur yang ada di Sidoarjo, Jawa Timur, serta di Palembang, Sumatera Selatan. "Pemanfaatan lahan tidur ini bisa menjadi salah satu alternatif efektif untuk menambah produksi pangan yang sangat dibutuhkan," ujar Saronto, mempertajam pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan swasembada pangan di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved