Sumber foto: Google

Wamenkeu Thomas, 108 Negara Berpotensi Gagal Keluar dari Middle Income Trap

Tanggal: 5 Okt 2024 11:09 wib.
Kondisi perekonomian global masih dibayang-bayangi oleh ketidakpastian, berpotensi membuat perekonomian banyak negara "mandek" dan gagal menjadi negara maju. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengatakan bahwa terdapat 108 negara yang berpotensi gagal keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.


Middle Income Trap dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Global


Middle income trap merupakan kondisi di mana negara-negara tengah berpendapatan, setelah mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan, mengalami kesulitan untuk melangkah ke tahap lebih lanjut menjadi negara maju. Kondisi ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan stagnasi dalam pengembangan infrastruktur, pertumbuhan industri, dan kualitas sumber daya manusia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan negara terjebak dalam middle income trap, seperti kurangnya inovasi, ketimpangan ekonomi, kurangnya investasi dalam pendidikan dan teknologi, serta kebijakan ekonomi yang kurang efektif.


Keterlibatan Wamenkeu Thomas Dalam Mengatasi Middle Income Trap


Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono telah menyadari pentingnya permasalahan middle income trap ini dan berkomitmen untuk mencari solusi yang tepat. Menurut Thomas, 108 negara saat ini berada dalam risiko terjebak dalam middle income trap, termasuk beberapa negara besar seperti Brazil, Indonesia, India, dan China. Dengan demikian, upaya untuk mencegah jebakan ini menjadi salah satu prioritas yang harus diatasi.

Thomas Djiwandono juga menekankan pentingnya kerjasama antarnegara dalam mengatasi middle income trap. Melalui kerjasama ekonomi regional maupun global, negara-negara yang berpotensi terjebak dalam middle income trap dapat saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dalam mengembangkan kebijakan ekonomi yang tepat. Thomas juga menyarankan agar negara-negara yang sudah berhasil keluar dari middle income trap, seperti Korea Selatan dan Taiwan, turut berperan dalam membantu negara-negara lain untuk menghindari jebakan tersebut.


Upaya-Upaya Konkret Untuk Menghindari Middle Income Trap


Untuk menghindari jebakan middle income trap, Thomas Djiwandono menekankan bahwa negara-negara yang berpotensi terjebak perlu melakukan berbagai upaya konkret. Pertama, peningkatan investasi dalam inovasi dan riset serta pengembangan teknologi sangat penting. Selain itu, perbaikan ketimpangan dalam distribusi pendapatan perlu diperhatikan untuk mencegah kesenjangan sosial yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, penguatan sektor industri, termasuk melalui kebijakan investasi dan perdagangan, menjadi kunci dalam mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tradisional. Diversifikasi ekonomi juga menjadi langkah krusial untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan kondisi ekonomi global.


Kesimpulan


Middle income trap merupakan ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi global. Dengan adanya pernyataan dari Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengenai 108 negara yang berpotensi terjebak dalam middle income trap, maka perkembangan ekonomi global perlu dipantau secara serius. Tidak hanya upaya nasional, tetapi kerjasama internasional juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan begitu, diharapkan bahwa negara-negara dapat bersama-sama mengatasi middle income trap dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved