Utang RI Naik Sedangkan Rupiah Loyo, Kok Bisa ya?
Tanggal: 21 Apr 2018 20:56 wib.
Tampang.com – salah satu strategi yang dilakukan BI ( Bank Indonesia ) untuk mengangkat rupiah seacra signifikan adalah dengan menaikan peringkat utang atau kredit Indonesia oleh Moody’s Investor Service. Saat ini, rupiah berada di level 13. 770 per dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut adalah data dari kurs tengah Bank Indonesia atau JISDOR.
Dody Budi Waluyo selaku Deputi Gubernur BI menjelaskan bahwa menguatkan nilai tukar rupihak dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan juga faktor eksternal. Salah satu faktor eksternalnya adalah rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun ini.
“Rupiah belum begitu menguat tentunya karena kondisi eksternalnya sendiri masih ada. Artinya tetap ekspektasi kenaikan Fed Fund rate tiga kali masih ada. Pasar terus menghitung itu. Tentunya yang harus dilihat adalah pelemahan berlanjut dan rupiah tertahan,” jelasnya.
Menurut dody, kenaikan rating , kenaikan satu note di investment grade dapat membantu rupiah secara bertahap untuk menetapkan rupiah agar tetap menguat. Targetnya, rupiah dapat menguat atau minimal bisa stabil di level 13.700 – 13.750, hal itu merupakan suatu prestasi.
“Kita akan terus jaga. Artinya , sampai dengan akhir 2018, kita tetap menghitung nilai tukar rupiah sebagai salah satu risiko yang harus kita cermati,” tandasnya.