Upaya Kemendag untuk Mencapai Target Surplus Neraca Dagang 2024
Tanggal: 19 Jul 2024 11:21 wib.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis mampu memanfaatkan peluang ekspor dan mempertahankan tren surplus perdagangan melalui berbagai strategi di tengah melemahnya kinerja dagang Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester I/2024, kinerja dagang mencatatkan surplus US$15,45 miliar, yang memperlihatkan penurunan sebesar US$4,46 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini membawa capaian dalam enam bulan pertama tahun ini tak sampai 50% dari total target sepanjang 2024, yang tercatat antara US$31,6 miliar hingga US$53,4 miliar.
Dengan demikian, Indonesia dihadapkan pada tugas berat untuk mengejar target surplus neraca dagang tersebut pada semester II/2024. Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Kasan, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja dagang pada semester II/2024.
Salah satu strategi yang disiapkan adalah memfokuskan peningkatan ekspor pada produk manufaktur, serta memperluas pasar ekspor ke wilayah Asean, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Tak hanya itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menuntaskan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA). Selain itu, penurunan tarif juga akan menjadi fokus dalam upaya meningkatkan ekspor, termasuk perhatian khusus pada negara-negara yang berfungsi sebagai hub-regional, penguatan peran perwakilan perdagangan luar negeri, dan digitalisasi perdagangan.
Kasan juga menekankan bahwa pemerintah akan fokus pada pengembangan sektor perdagangan jasa yang memiliki potensi besar. Pencapaian target ekspor tersebut diharapkan akan melibatkan kerja sama dari semua pihak.
Dalam rangka mencapai target surplus neraca dagang tahun 2024, Kemendag akan terus mendukung langkah-langkah strategis untuk membangun daya saing ekspor Indonesia. Selain kebijakan strategis yang telah disebutkan, pemerintah juga akan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perdagangan, seperti stabilitas politik, keamanan, hukum, dan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan demikian, diharapkan surplus neraca dagang yang dimaksud dapat tercapai dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi, pemerintah tetap optimistis untuk mewujudkan kinerja dagang yang lebih baik. Keberhasilan dalam mencapai surplus neraca dagang yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Dalam upaya membangun daya saing ekspor dan mencapai target surplus neraca dagang, peran serta pihak swasta, lembaga pemerintah terkait, dan seluruh pemangku kepentingan akan sangat penting. Kolaborasi antar berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, dapat mempercepat tercapainya target kinerja dagang yang diinginkan.
Dengan demikian, Kemendag akan terus melakukan koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait untuk mencapai target kinerja dagang yang lebih baik, serta memperkuat posisi ekspor Indonesia di pasar internasional.
Menyadari pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mencapai target surplus neraca dagang 2024, pemerintah juga akan meningkatkan sinergi antara instansi terkait, misalnya perubahan kebijakan, pelaksanaan peraturan, dan inisiatif bersama dalam mengatasi berbagai kendala yang mungkin timbul dalam menggenjot kinerja perdagangan.