Sumber foto: Google

UMR Tak Lagi Cukup, Hidup Pekerja Kian Sulit di Tengah Biaya Melonjak!

Tanggal: 16 Mei 2025 20:04 wib.
Tampang.com | Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi, upah minimum regional (UMR) di sejumlah daerah justru stagnan. Banyak pekerja mengeluhkan bahwa pendapatan bulanan mereka kini bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi menabung atau meningkatkan kualitas hidup.

Upah Minimum Kalah Jauh dari Kebutuhan Riil

Laporan terbaru dari lembaga riset INDEF menyebut bahwa rata-rata UMR 2025 di Indonesia masih berada di bawah garis kebutuhan hidup layak (KHL). Bahkan, selisihnya bisa mencapai Rp1 juta lebih di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.

“Pekerja kita bukan cuma bekerja untuk bertahan hidup, tapi harusnya bisa hidup layak. Saat UMR tak memenuhi itu, maka ada yang salah dengan sistemnya,” ujar Mira Prasetyo, peneliti ketenagakerjaan.

Produktivitas Naik, Tapi Upah Jalan di Tempat

Ironisnya, dalam beberapa tahun terakhir produktivitas tenaga kerja meningkat. Namun, pertumbuhan upah minimum tidak sejalan dengan peningkatan tersebut. Hal ini membuat ketimpangan antara pengusaha dan pekerja makin melebar.

“Banyak perusahaan untung besar, tapi kenaikan upah selalu jadi isu sensitif. Padahal, tenaga kerja adalah tulang punggung produksi,” tegas Mira.

Sistem Penetapan Upah Dinilai Tak Responsif

Saat ini penetapan UMR mengacu pada formula yang dinilai tidak fleksibel terhadap kondisi ekonomi lokal maupun kebutuhan hidup pekerja. Serikat buruh pun menilai formula ini lebih menguntungkan investor dibandingkan buruh.

“Selama pemerintah lebih memihak stabilitas bisnis ketimbang kesejahteraan pekerja, maka keadilan ekonomi tak akan pernah tercapai,” ujarnya.

Perlu Revisi Menyeluruh Sistem Pengupahan

Mira dan sejumlah pakar ketenagakerjaan mendorong reformasi sistem pengupahan berbasis indeks biaya hidup dan kemampuan riil pekerja untuk hidup layak, bukan hanya rumus matematis yang menjauh dari realitas.

“Kita butuh sistem yang adaptif dan berpihak. Kalau tidak, generasi pekerja akan terus hidup dalam lingkaran upah murah dan kemiskinan terselubung,” tambahnya.

Kesejahteraan Pekerja Adalah Fondasi Ekonomi Kuat

Tak ada pertumbuhan ekonomi yang sehat tanpa pekerja yang sejahtera. Ketika mayoritas buruh hidup pas-pasan meski bekerja penuh waktu, maka sudah saatnya negara turun tangan lebih serius.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved