Sumber foto: Google

UMR Naik Setiap Tahun, Tapi Dompet Pekerja Tetap Tipis?

Tanggal: 12 Mei 2025 22:21 wib.
Tampang.com | Pemerintah mengumumkan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) 2025 di berbagai provinsi, rata-rata naik 4–6 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebut sebagai upaya menjaga daya beli pekerja menghadapi inflasi. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pendapatan tersebut tetap belum cukup mengejar kenaikan harga kebutuhan pokok, sewa tempat tinggal, dan transportasi.

Naiknya upah tidak selalu sebanding dengan naiknya kesejahteraan. Bagi sebagian besar buruh dan karyawan level bawah, tambahan beberapa ratus ribu rupiah tidak cukup menutupi selisih kenaikan harga-harga.

Kenaikan UMR Dibayangi Inflasi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi tahunan per Maret 2025 mencapai 4,1 persen, dengan sektor makanan dan perumahan menjadi penyumbang tertinggi. Di sisi lain, UMR di sejumlah daerah hanya naik sekitar 5 persen. Artinya, kenaikan upah nyaris netral terhadap inflasi, bahkan bisa negatif jika dihitung dengan kebutuhan riil pekerja urban.

“Gaji naik 200 ribu, tapi sewa kamar dan transportasi naik 300 ribu. UMR naik, tapi beban hidup juga ikut lompat,” kata Intan, pekerja ritel di Bandung.

UMKM dan Dunia Usaha Juga Tertekan

Dari sisi pengusaha, terutama UMKM, kenaikan UMR justru dianggap memberatkan. Banyak yang kesulitan menyesuaikan upah tanpa menaikkan harga jual atau memangkas tenaga kerja. Hal ini membuat sebagian pelaku usaha terpaksa menunda perekrutan atau mengalihkan pekerjaan ke sektor informal.

“Upah naik harusnya seiring produktivitas, tapi ini jadi beban. UMKM paling rentan,” jelas Haryo Nugroho, pelaku usaha kuliner di Semarang.

Apa Solusi yang Sebenarnya Dibutuhkan?

Para ekonom menilai bahwa upah minimum tidak bisa jadi satu-satunya alat ukur kesejahteraan pekerja. Pemerintah juga perlu:



Menekan inflasi melalui kebijakan harga bahan pokok


Mendorong transportasi publik murah dan perumahan terjangkau


Memberikan insentif bagi UMKM yang patuh terhadap regulasi upah



Kesejahteraan Bukan Sekadar Angka UMR

Kenaikan UMR memang terlihat sebagai langkah positif, namun tanpa pengendalian biaya hidup dan peningkatan perlindungan sosial, itu hanya ilusi kemajuan. Pekerja butuh lebih dari sekadar upah: mereka butuh sistem yang berpihak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved