UMKM Terancam Gulung Tikar karena Gagal Digital, Ini Solusi Pakar agar Bisnis Bisa Selamat
Tanggal: 7 Mei 2025 06:16 wib.
Tampang.com | Data terbaru menunjukkan sekitar 52% UMKM di Indonesia belum tersentuh digitalisasi, dan itu bikin banyak yang megap-megap saat tren belanja masyarakat makin serba online. Tanpa adaptasi digital, bukan cuma omzet yang turun—bisnis bisa tutup permanen.
Kenapa UMKM Harus Segera Go Digital?
Menurut laporan Katadata, mayoritas pelaku usaha mikro dan kecil masih mengandalkan cara-cara tradisional dalam operasional dan pemasaran. Sementara itu, konsumen makin nyaman belanja lewat platform digital.
"Kalau UMKM tidak segera digital, mereka akan kehilangan pasar yang sudah pindah ke ranah online," ujar Dr. Bima Lazuardi, pakar ekonomi digital.
Solusi: Mulai dari yang Paling Dasar
Pemerintah dan sejumlah platform teknologi kini membuka akses pendampingan digitalisasi gratis untuk UMKM. Pelaku usaha bisa mulai dari hal-hal sederhana:
Buat akun media sosial untuk promosi
Gunakan aplikasi kasir digital untuk mencatat transaksi
Jualan lewat marketplace atau WhatsApp Business
“Nggak perlu langsung ribet bikin website. Mulai dari yang paling dekat dan paling mudah dioperasikan,” lanjut Dr. Bima.
Pelatihan dan Pendanaan Masih Jadi PR
Meski solusi sudah banyak, akses terhadap pelatihan dan pendanaan masih jadi kendala utama. Banyak UMKM yang belum tahu cara mengikuti program pelatihan digital atau merasa gaptek saat mencoba.
Kemenkop UKM sendiri menyatakan akan meningkatkan intensitas pelatihan digital untuk UMKM di 100 kota tahun ini, bekerja sama dengan platform besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Google.
Bukan Sekadar Bertahan, Tapi Berkembang
Digitalisasi bukan cuma soal bertahan, tapi peluang untuk berkembang. UMKM bisa memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan bahkan bersaing secara global. Tapi semua itu dimulai dari satu langkah kecil: berani berubah.