UMKM Sulit Akses Kredit, Di Mana Janji Pemerintah Dorong Ekonomi Rakyat?
Tanggal: 13 Mei 2025 23:35 wib.
Tampang.com | Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disebut sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Namun di lapangan, banyak pelaku UMKM justru kesulitan mendapat akses pembiayaan, terutama dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan lembaga keuangan formal lainnya.
Sulitnya Syarat, Minimnya Informasi
Menurut pelaku UMKM di berbagai daerah, pengajuan kredit kerap terbentur syarat administratif yang rumit, seperti jaminan fisik, laporan keuangan formal, dan rekam jejak kredit. Banyak di antara mereka yang tidak lolos seleksi meski sudah menjalankan usaha bertahun-tahun.
“Kami diminta punya rekening koran tiga bulan dan NPWP, padahal usahanya baru jalan dua tahun,” ungkap Yanti (32), pemilik usaha jajanan di Garut.
Program KUR Tak Menyentuh Akar Rumput
Meski alokasi KUR mencapai ratusan triliun rupiah tiap tahun, distribusinya disebut belum merata. UMKM di pedesaan dan kawasan pinggiran justru jarang merasakan manfaatnya. Layanan digitalisasi pun belum menyentuh sebagian besar pelaku usaha informal.
“Yang dapat bantuan biasanya yang sudah punya relasi dengan perbankan. Sementara yang benar-benar butuh, malah sulit akses,” kata Rudi Gunawan, pengamat UMKM dari INDEF.
Perlu Pendekatan yang Lebih Humanis
Para ahli menilai pemerintah dan perbankan perlu menerapkan pendekatan inklusif, seperti kredit berbasis karakter dan pendampingan langsung. Digitalisasi layanan keuangan juga harus diimbangi dengan edukasi, bukan sekadar aplikasi daring.
“UMKM itu bukan sekadar angka statistik. Mereka punya dinamika khas yang harus dipahami dengan pendekatan lokal,” tambah Rudi.
Ekonomi Rakyat Tak Akan Tumbuh Jika Tak Didukung Modal
Jika UMKM terus terkendala akses modal, maka daya dorong terhadap ekonomi nasional juga akan melemah. Pemerintah perlu mengevaluasi sejauh mana program pembiayaan benar-benar menjangkau pelaku usaha kecil, bukan hanya berhenti pada laporan realisasi anggaran.
“Kredit bukan soal kertas kerja, tapi soal kepercayaan. Kalau UMKM tak diberi peluang, lalu siapa yang akan menopang ekonomi nasional?” tutup Rudi.