Sumber foto: Google

UMKM Kian Tersisih, Platform Asing Kuasai Pasar Lokal Tanpa Hambatan?

Tanggal: 16 Mei 2025 20:04 wib.
Tampang.com | Ribuan pelaku UMKM di berbagai daerah mengaku kehilangan omzet sejak membanjirnya produk murah dari luar negeri lewat platform digital. Di saat mereka sedang berjuang pulih pasca pandemi, e-commerce asing justru datang dengan promosi gila-gilaan dan sistem logistik yang jauh lebih efisien.

Produk Impor Lebih Murah, UMKM Kalah di Harga

Hanya dengan klik dan bayar, konsumen kini bisa membeli produk dari luar negeri dengan harga yang sering kali lebih rendah dibanding produk buatan lokal. Ini membuat UMKM makin terpinggirkan dari pasar yang seharusnya menjadi ladang tumbuh mereka.

“Barang luar bisa masuk dengan harga super murah, bebas ongkir lagi. UMKM mana bisa bersaing?” keluh Ratna, pemilik usaha kerajinan kulit di Yogyakarta.

Pemerintah Dinilai Terlambat Mengatur

Meski sudah ada regulasi soal perdagangan digital dan pelarangan TikTok Shop untuk menjual langsung, banyak celah yang masih bisa dimanfaatkan platform asing. Celah inilah yang membuat UMKM tetap tidak mendapat perlindungan nyata.

“Kebijakan selalu reaktif dan lambat. Saat aturan keluar, UMKM sudah banyak yang tumbang,” ujar Fajar Nugroho, pengamat ekonomi digital.

Digitalisasi Tak Cukup Bila Tak Disertai Proteksi

Selama ini, program digitalisasi UMKM terus didorong pemerintah. Namun kenyataannya, koneksi digital saja tak cukup jika ekosistemnya tidak adil. Platform global punya dana promosi besar, sistem pembayaran canggih, dan jaringan logistik internasional yang jauh unggul.

“Digitalisasi bukan segalanya kalau tak dibarengi keberpihakan dan keberanian membatasi dominasi asing,” tambah Fajar.

Solusi: Perlu Kuota Produk Lokal dan Aturan Fair Trade

Pemerintah didesak membuat aturan kuota wajib produk lokal di platform digital, insentif promosi bagi UMKM, serta penegakan pajak dan bea masuk bagi barang impor digital.

“Negara lain seperti India dan Eropa berani batasi dominasi asing demi pelaku lokal. Kenapa kita tidak?” ujar Fajar.

UMKM Adalah Penyangga Ekonomi Rakyat

UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap mayoritas tenaga kerja. Jika sektor ini ambruk, dampaknya bisa langsung terasa ke jutaan keluarga di seluruh negeri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved