Sumber foto: Google

UMKM Disebut Penopang Ekonomi, Tapi Dibiarkan Bertahan Sendiri!

Tanggal: 17 Mei 2025 13:20 wib.
Tampang.com | Di tengah tekanan ekonomi global dan gejolak harga domestik, pelaku UMKM tetap menjadi garda depan yang menopang perekonomian Indonesia. Sayangnya, kontribusi besar ini belum diimbangi dengan perlindungan dan kebijakan yang memadai.

60% PDB Disumbang UMKM, Tapi Minim Akses Modal
UMKM menyumbang sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Namun, sebagian besar pelaku usaha kecil mengaku kesulitan mendapatkan akses ke pembiayaan formal dari perbankan.

“Proposal kami sering ditolak karena dianggap tidak bankable, padahal usaha jalan dan ada omzet,” ungkap Reni, pengusaha makanan ringan di Yogyakarta.

Bantuan Tak Merata, Banyak UMKM Tak Terjamah
Berbagai program bantuan dari pemerintah, seperti Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dinilai tidak menyentuh seluruh pelaku UMKM. Masalah data, distribusi, hingga birokrasi masih menjadi penghalang utama.

“Yang dapat bantuan justru kadang usaha yang tidak aktif. Kami yang tiap hari buka warung malah tidak pernah tersentuh,” ujar Reni.

Digitalisasi Masih Jadi Tantangan Besar
Meski dorongan untuk masuk ke platform digital semakin kuat, banyak UMKM yang belum siap secara infrastruktur maupun pengetahuan. Kurangnya pelatihan dan akses teknologi membuat kesenjangan digital makin lebar.

Perlu Regulasi yang Ramah dan Pendampingan Nyata
Pakar ekonomi menyarankan agar kebijakan ekonomi untuk UMKM tidak berhenti pada program bantuan sesaat, tapi juga pendampingan berkelanjutan, penyederhanaan regulasi, dan integrasi ke ekosistem digital nasional.

“Kalau UMKM ingin naik kelas, negara harus hadir lebih dari sekadar simbolik,” kata Dr. Bayu Pranata, analis kebijakan publik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved